JAKARTA || KLIKMADURA – Kasus dugaan mega korupsi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) menjadi atensi serius Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Menteri PKP Maruarar Sirait memanggil Ketua Banggar DPR RI MH. Said Abdullah dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi untuk berdiskusi persoalan tersebut, Kamis (15/5/2025).
Said Abdullah merupakan politisi PDI Perjuangan asal Kabupaten Sumenep. Sementara, Bupati Achmad Fauzi masih kerabat dari politisi senior tersebut.
Dilansir dari detik.com, Menteri PKP Maruarar Sirait menelpon Jaksa Agung ST. Burhanuddin di sela pembahasan terkait kasus dugaan mega korupsi itu.
Menteri yang akrab disapa Ara itu meminta kasus dugaan korupsi BSPS tersebut menjadi Jaksa Agung. Bahkan, siapa pun yang terbukti terlibat dalam kasus tersebut, diminta ditindak tegas.
“Dan tadi saya sudah bertelepon dengan Bapak Jaksa Agung ya, bersama Pak Said untuk minta ini menjadi atensi. Karena jumlahnya besar, berapa sih totalnya? Rp 109 miliar,” kata Ara dikutip dari detik.com.
Ara juga menyinggung terkait pertemuannya dengan Said Abdullah yang ditemani Bupati Sumenep Achmad Fauzi. Menurutnya, pertemuan itu mendiskusikan temuan Irjen PKP Heri Jerman terkait dugaan mega korupsi tersebut.
“Hari ini saya mengundang sahabat saya, kawan saya, Pak Said Abdullah, bersama Bupati Sumenep, dari Jawa Timur, untuk apa? Untuk kita berdiskusi, berdiskusi kita, berdiskusi untuk melihat temuan dari Irjen,” tambahnya.
Pertemuan Menteri Ara dengan Said Abdullah serta Bupati Achmad Fauzi memunculkan beragam reaksi dari berbagai kalangan aktivis. Khususnya, para aktivis yang sejak awal mengawal kasus tersebut.
Diharapkan, pertemuan para elite yang sama-sama pernah besar di PDI Perjuangan itu tidak menjadi pengganjal penanganan kasus dugaan mega korupsi berjamaah tersebut.
“Wajar kalau muncul berbagai macam spekulasi, karena para elite itu (Menteri Ara, Said Abdullah dan Bupati Fauzi) bertemu di tengah kasus dugaan korupsi BSPS diusut oleh kejaksaan,” kata Teguh Firman Hidayat, aktivis mahasiswa. (pen)