Menjemput Privilege Melalui Keterampilan Penata Rias

- Jurnalis

Minggu, 19 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sri Wahyuni (paling kanan) usai mengikuti pelatihan di Pamekasan beberapa waktu lalu.

Sri Wahyuni (paling kanan) usai mengikuti pelatihan di Pamekasan beberapa waktu lalu.

Short Story of MUA Gen Z, @Makeupby_arunika – Sumenep

Peluang menjadi kesempatan bagi siapapun untuk berdaya, menunjukkan keterampilan yang dimiliki melalui banyak hal. Seperti halnya tentang menjemput privilege tak harus menjadi seorang anak saudagar, siapapun bisa menjadi apapun.
———-

DUNIA Perdempulan, begitulah Gen Z menyebut dunia tata rias ini sebagai personal branding beberapa MUA terkenal di Indonesia. Mereka seringkali mengabadikan dan membagikan proses merias wajah client nya sebagai portofolio di social media karena menawarkan banyak fitur untuk dimanfaatkan sebagai wadah berkarya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seperti, perjalanan sahabat saya yang terjun bebas ke “dunia perdempulan” yang tanpa sengaja ternyata mengantarkannya pada Langkah awal menemukan passion dan penghasilan di tengah maraknya asumsi bahwa Gen Z merupakan generasi yang tidak menyukai tekanan dan tantangan.

Namany Yuyun. Perempuan asal Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep ini mulai meniti karir di dunia “ Make Up Artist” yang awalnya terasa asing dilakoni. “Jangankan make up untuk orang lain, untuk diri sendiri yuyun juga hanya menggunakan skincare basic dan lipstick” begitulah yang ia utarakan pada saya.

Bagi sarjana Pendidikan Bahasa Inggris itu, mendalami keterampilan tidak pernah ada pada rencana awalnya, tak pernah terbesit di benaknya. Sejauh yang ia fikirkan, kemungkinan ia akan menjadi guru. Namun, tak ada sesuatu yang terjadi begitu saja tanpa sebab.

Baca juga :  Di Balik Lensa Media Sosial: Menyoroti Objektifikasi Perempuan dan Dampaknya

Berawal dari iseng selepas wisuda sembari mengasah keterampilan di bidang voice over ia juga mengikuti pelatihan yang diadakan Balai Latihan Kerja di kota nya, yaitu UPT BLK Kabupaten Sumenep.

Meski, saat kali pertama mendaftar, dia tidak diterima. Namun, Yuyun pantang menyerah, dia mencoba kembali dan diterima untuk ikut pelatihan selama sebulan untuk bidang penata rias.

Diikutilah pelatihan tersebut selama sebulan, dia juga mengikuti beberapa beauty class dan workshop make-up. Meskipun hampir patah semangat. Yuyun sebagai pemula yang harus lebih banyak belajar.

Di tengah rasa inscure yang bergejolak, ia sempat terbesit pemikiran tentang peluang bisnis yang bagus antar keluarga , jika keterampilan ini ia miliki.
“Paman saya memiliki usaha dekorasi, sedangkan tunanganku punya skill fotografi. Sepertinya bisa lebih baik jika berkolaborasi,” katanya.

Yuyun menyampaikan, kolaborasi tidak hanya akan menjadi peluang bisnis namun juga menjadi fondasi yang kuat antara bisnis satu dengan yang lain, apalagi ketiga jasa ini saling berhubungan.

Terlebih, yang menjadi inspirator adalah keluarga – kedua orang tuanya dan juga tunangannya @tautanrasa yang tidak pernah berhenti memberikan support. “Terima kasih untuk keluarga dan mas Tautan Rasa, sudah selalu membersamai langkah dan proses yang tidak mudah ini,” ungkap perempuan bernama lengkap Sri Wahyun itu.

Baca juga :  Bukan Sembarang Jihad: Menelisik Jejak Santri di Negeri Sakura 

Ditanya tentang MUA yang menginspirasi di Madura, ia menjawab semua memiliki cara dan ciri nya tersendiri. Namun, yang menjadi inspirasi ialah @Winda_Mua Pamekasan yang sudah sangat terkenal.

“Hasil makeup-nya tidak pernah gagal membuat cantik dan pangling, thank to kak @Winda_Mua” , ungkapnya berdecak kagum.

Sebagai Fresh Graduate, Yuyun juga menyadari bahwa diposisi ini yang bisa ia lakukan adalah mencoba, mencicipi, menjajal banyak keterampilan sebagai bekal dalam dunia kerja. Ia pun memberanikan diri untuk mulai membangun personal branding di dua platform favorit Gen Z, yaitu Tiktok dan Instagram.

Hal ini juga ia lakukan sebagai upaya menemukan klien pertama, beberapa kali mengalami penolakan namun iya tak pernah menyerah untuk membuktikan bahwa hasil makeup yang memiliki daya jual kepada calon klien lainnya. Sebab, memahami konsep rejeki terdengar lebih mudah daripada kita harus memenjarakan pikiran karena rasa rendah diri.

Dari situlah kemudian ia mulai memperbanyak latihan secara mandiri, dengan membuat open kolaborasi muse untuk portofolio hasil make-up Yuyun. Finally, klien pertama merupakan sahabat dan teman karibnya di Universitas Annuqayah Guluk-guluk Sumenep Madura.

Baca juga :  Fenomena Pernikahan Dini di Madura dan Perlunya Kesadaran Bersama

Jika ada pertanyaan tentang bagaimana perasaan mendapat client pertama, tentu sangat excited! “Alhamdulillah, mendapatkan kepercayaan ditengah portofolio make up ku yang belum matang,” tukasnya dengan nada riang.

Sebagai alumni pondok pesantren, Sri Wahyuni mengajak kita semua untuk terus memupuk rasa ingin tahu terhadap suatu ilmu sebagai bekal keterampilan kita dan tidak mudah puas untuk mempelajari sesuatu sekaligus menghempas stigma negatif tentang generasi Z yang menjadi ancaman menurunya etos kerja dalam dunia kerja.

So, terakhir dalam bincang santai kita ia juga menegaskan bahwa ia tidak berniat untuk menyaingi siapapun dalam meniti perjalanan menjadi penata rias ini. Terlepas dari keterampilan yang ia seriusi ini memberikan banyak manfaat bagi orang lain. Faa Insya Allah.

For your information, akun Instagram mak-up Yuyun, @makeupby.arunika, bisa di follow ya…
Available job for parades parades, graduation. engagements and wedding. Stay at Sumenep & Pamekasan. More information melalui akun Instagram @makeupby.arunika.

Dari cerita sahabat saya, Sri Wahyuni ini kita dapat mengambil pelajaran berharga bahwa “Memberi ruang pada diri sendiri untuk berkarya sama hal nya seperti mengizinkan diri untuk tumbuh dan berkembang,” (*)

Imdad Faiha Ila Sabila, Reporter Klik Madura.

Berita Terkait

Yuk Borong Emas Antam Mumpung Murah, Berikut Daftar Lengkap Harganya
Bukan Sembarang Jihad: Menelisik Jejak Santri di Negeri Sakura 

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 04:34 WIB

Yuk Borong Emas Antam Mumpung Murah, Berikut Daftar Lengkap Harganya

Minggu, 19 Januari 2025 - 02:13 WIB

Menjemput Privilege Melalui Keterampilan Penata Rias

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 02:47 WIB

Bukan Sembarang Jihad: Menelisik Jejak Santri di Negeri Sakura 

Berita Terbaru

Perahu nelayan melintas di sekitar pagar laut di Dusun Duko, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu Pamekasan.

Pamekasan

Polisi Selidiki Pagar Laut di Pantai Jumiang Pamekasan

Senin, 10 Feb 2025 - 10:08 WIB

Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto menunjukkan tersangka curanmor dan barang bukti tindak kriminal lainnya saat press rilis di Mapolres Pamekasan. (MOH. IQBALUL KHAVEI MZ / KLIKMADURA)

Pamekasan

Melawan Petugas, Tiga Pelaku Curanmor di Pamekasan Didor

Jumat, 7 Feb 2025 - 12:15 WIB