PAMEKASAN || KLIKMADURA – Hingga kini siswa SDN Tamberu 2 Pamekasan masih bertahan belajar di tenda darurat akibat penyegelan yang terjadi pada Oktober lalu. Kondisi tersebut menuai sorotan dari Dewan Pendidikan (DP) Kabupaten Pamekasan.
Mereka mengusulkan agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan segera membangun bangunan semi permanen sebagai ruang belajar sementara.
Ketua DP Kabupaten Pamekasan, Sahibudin, menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu mengambil langkah cepat sambil menunggu realisasi bantuan dari Kemendikdasmen RI. Menurutnya, proses belajar mengajar di tenda darurat tidak layak dilanjutkan terlalu lama.
“Harus ada tempat sementara. Kalau tidak, ya ditutup saja atau di-grouping dengan sekolah lain,” tegasnya.
Ia mengingatkan, kondisi ini berpotensi mengganggu proses pendidikan karena berdekatan dengan masa ujian, libur sekolah, dan persiapan masuk semester baru.
Karena itu, tempat yang lebih representatif harus segera disiapkan agar tidak menimbulkan persoalan baru.
Menanggapi usulan tersebut, Kepala Disdikbud Pamekasan, Basri Yulianto menyatakan, pihaknya menampung dan akan mengevaluasi opsi pembangunan ruang semi permanen tersebut.
“Iya, nanti kita evaluasi. Itu kan masih berupa usulan,” ujarnya.
Basri mengungkapkan, pemindahan siswa ke lokasi lain juga menjadi alternatif yang sedang dikaji lebih lanjut.
Ia memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan baik meski tidak menampik adanya keluhan dari warga sekolah terkait kondisi tenda darurat.
“Keluhan tentu ada. Tapi kami berusaha memberikan pelayanan yang terbaik di sana,” tukasnya. (enk/nda)














