PAMEKASAN || KLIKMADURA – Kasus campak di Kabupaten Pamekasan kembali menelan korban jiwa. Hingga awal pekan ini, jumlah anak yang meninggal dunia akibat campak bertambah menjadi 10 orang.
Plt Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Avika Sulistyowati, membenarkan penambahan kasus kematian tersebut. Ia menyebut, korban terakhir meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr. Mohammad Noer.
“Iya betul bertambah, yang terakhir ini meninggal di RS M. Noer,” ungkap Avika, Rabu (8/10/2025).
Menurutnya, mayoritas anak yang meninggal dunia belum pernah menerima imunisasi campak, baik imunisasi dasar maupun tambahan dalam program serentak nasional. Banyak di antara mereka terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan karena dianggap penyakit ringan.
“Kebanyakan belum imunisasi. Saat dibawa ke faskes kondisinya sudah parah, karena orang tua menganggap remeh campak,” terangnya.
Saat ini, Dinkes Pamekasan tengah melakukan identifikasi penyebab pasti kematian anak-anak tersebut. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan apakah murni akibat campak atau disertai penyakit penyerta lain seperti pneumonia.
“Kami masih menunggu audit dari Kemenkes. Besok (10/9/2025) saya akan presentasi untuk laporan kasus ini,” tambahnya.
Meski kasus kematian meningkat, Dinkes tetap menggencarkan imunisasi tambahan serentak di seluruh wilayah Pamekasan. Hingga kini, capaian program itu sudah mencapai 87 persen.
“Kami tetap gencarkan pendekatan dan sosialisasi agar semua anak bisa terimunisasi,” pungkas Avika. (enk/nda)