Kasus Campak di Pamekasan Semakin Parah, Korban Meninggal Menjadi 10 Anak

- Jurnalis

Kamis, 9 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas Dinkes Pamekasan melakukan imunisasi di Kecamatan Galis beberapa waktu lalu. (DOK. KLIKMADURA)

Petugas Dinkes Pamekasan melakukan imunisasi di Kecamatan Galis beberapa waktu lalu. (DOK. KLIKMADURA)

PAMEKASAN || KLIKMADURA – Kasus campak di Kabupaten Pamekasan kembali menelan korban jiwa. Hingga awal pekan ini, jumlah anak yang meninggal dunia akibat campak bertambah menjadi 10 orang.

Plt Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Avika Sulistyowati, membenarkan penambahan kasus kematian tersebut. Ia menyebut, korban terakhir meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr. Mohammad Noer.

“Iya betul bertambah, yang terakhir ini meninggal di RS M. Noer,” ungkap Avika, Rabu (8/10/2025).

Menurutnya, mayoritas anak yang meninggal dunia belum pernah menerima imunisasi campak, baik imunisasi dasar maupun tambahan dalam program serentak nasional. Banyak di antara mereka terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan karena dianggap penyakit ringan.

Baca juga :  Totalitas Beri Layanan Pendidikan, Yayasan As-Syafi'iyah Resmi Buka KB-TK Plus

“Kebanyakan belum imunisasi. Saat dibawa ke faskes kondisinya sudah parah, karena orang tua menganggap remeh campak,” terangnya.

Saat ini, Dinkes Pamekasan tengah melakukan identifikasi penyebab pasti kematian anak-anak tersebut. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan apakah murni akibat campak atau disertai penyakit penyerta lain seperti pneumonia.

“Kami masih menunggu audit dari Kemenkes. Besok (10/9/2025) saya akan presentasi untuk laporan kasus ini,” tambahnya.

Meski kasus kematian meningkat, Dinkes tetap menggencarkan imunisasi tambahan serentak di seluruh wilayah Pamekasan. Hingga kini, capaian program itu sudah mencapai 87 persen.

Baca juga :  Kapolres Dani Pastikan Penanganan Kasus Dugaan Korupsi Gebyar Batik Pamekasan Jalan Terus

“Kami tetap gencarkan pendekatan dan sosialisasi agar semua anak bisa terimunisasi,” pungkas Avika. (enk/nda)

Berita Terkait

UHC Pamekasan Berubah Status Akibat Pemkab Nunggak Bayar Rp41 Miliar, Begini Pesan Ketua Dewan!
Dinsos Pamekasan Gencar Salurkan Bantuan Mamin Lansia dan Dipastikan Tepat Sasaran
Hanya Tiga SMP di Pamekasan Dapat Anggaran Rehab, Semua dari Pokir Dewan
Rumah Peninggalan Famili Ludes Digondol Orang Kepercayaan, Ahli Waris di Pamekasan Lapor Polisi
PAD Diduga Bocor, Komisi II DPRD Pamekasan Desak Digitalisasi Retribusi Pasar Kolpajung
Sambut Harlisnas ke-80, Srikandi dan YBM PLN UP3 Madura Beri Bantuan Alat Tulis ke Siswa Sekolah Rakyat Pamekasan
Ruang Kelas Terbakar, Siswa SDN Potoan Daja 2 Pamekasan Belajar di Rumah Penjaga Sekolah
Demi Kesejahteraan Petani Tembakau, Bupati Pamekasan Dorong Disperindag Kejar Target Serapan 29 Ribu Ton

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 13:36 WIB

Kasus Campak di Pamekasan Semakin Parah, Korban Meninggal Menjadi 10 Anak

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:09 WIB

UHC Pamekasan Berubah Status Akibat Pemkab Nunggak Bayar Rp41 Miliar, Begini Pesan Ketua Dewan!

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:52 WIB

Hanya Tiga SMP di Pamekasan Dapat Anggaran Rehab, Semua dari Pokir Dewan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 11:22 WIB

Rumah Peninggalan Famili Ludes Digondol Orang Kepercayaan, Ahli Waris di Pamekasan Lapor Polisi

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:37 WIB

PAD Diduga Bocor, Komisi II DPRD Pamekasan Desak Digitalisasi Retribusi Pasar Kolpajung

Berita Terbaru