SUMENEP || KLIKMADURA – Madura Culture Festival (MCF) 2025 di GOR A. Yani, Sumenep, tak hanya menampilkan atraksi seni dan budaya. Festival ini juga menjadi ruang edukasi kesehatan masyarakat yang sukses menyita perhatian.
RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep hadir dengan beragam program kesehatan. Kehadiran mereka langsung memikat pengunjung yang antusias mengikuti berbagai kegiatan menarik.
Stan RSUD Moh. Anwar dipadati masyarakat sejak awal pembukaan. Banyak yang memanfaatkan konsultasi kesehatan gratis, mengikuti kuis interaktif, hingga menggali informasi tentang layanan digital rumah sakit.
Direktur RSUD Moh. Anwar, dr. Erliyati, M.Kes, menegaskan keikutsertaan pihaknya adalah bentuk nyata mendekatkan pelayanan kesehatan. Ia menyebut konsep inklusif menjadi dasar utama dalam setiap langkah rumah sakit.
“Lewat kegiatan ini, kami ingin masyarakat merasa dekat dengan rumah sakit. Ada kuis berhadiah dan door prize besar seperti kulkas, sepeda listrik, mesin cuci, hingga perlengkapan rumah tangga,” ujar dr. Erliyati.
Tak hanya memberikan hiburan, RSUD Moh. Anwar juga menghadirkan tim medis profesional. Salah satunya dr. Siti Fatimah yang melayani konsultasi kesehatan secara personal di lokasi.
Menurut dr. Erliyati, momentum ini penting untuk menegaskan pelayanan kesehatan yang merata. “Kesehatan adalah hak semua orang, dan rumah sakit harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, RSUD Moh. Anwar juga memperkenalkan aplikasi Mobile JKN. Aplikasi ini mempermudah masyarakat mengakses layanan, mulai dari administrasi hingga pendaftaran daring.
“Kami ingin masyarakat lebih mudah mendapatkan layanan. Lewat Mobile JKN, cukup dengan ponsel, banyak urusan rumah sakit bisa selesai,” tutur dr. Erliyati.
RSUD Moh. Anwar berharap partisipasi di MCF 2025 memberi dampak lebih dari sekadar meriah. Mereka ingin masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan sebagai bagian dari budaya hidup sehari-hari.
“Semoga kehadiran kami menjadi pengingat bahwa budaya sehat harus seiring dengan budaya lokal yang kita lestarikan,” pungkas dr. Erliyati. (nda)