PAMEKASAN || KLIKMADURA – Jumlah penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Pamekasan tahun ini mengalami penurunan tajam.
Jika pada 2023 mencapai 103 rumah dan 2024 meningkat menjadi 218 rumah, maka tahun 2025 ini hanya menyasar 42 rumah saja.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Pamekasan, Muharram, mengungkapkan, berkurangnya kuota penerima kemungkinan besar disebabkan adanya efisiensi anggaran di tingkat pusat.
“Kemungkinan karena efisiensi. Kami hanya sebatas memfasilitasi pembangunannya,” ujar Muharram saat ditemui di ruang kerjanya.
Muharram menjelaskan, kini ada kebijakan baru dari pemerintah pusat bahwa BSPS diprioritaskan bagi orang tua siswa Sekolah Rakyat (SR).
Program tersebut dirancang untuk memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapat jaminan hidup yang lebih layak.
Adapun 42 rumah penerima bantuan tahun ini tersebar di tiga desa, yakni Desa Pakong, Pegantenan, dan Panaguan Kecamatan Larangan. Namun hingga kini, pembangunan belum berjalan karena masih dalam tahap pendataan.
“Belum terlaksana pembangunannya, masih proses pendataan,” tegasnya.
Terkait standar BSPS, Muharram menjelaskan, rumah penerima minimal berukuran 5×7 meter persegi dengan syarat atap tidak bocor, lantai bukan tanah, dinding sudah permanen, serta ada jendela untuk sirkulasi udara.
Total anggaran BSPS tahun ini sebesar Rp 840 juta, dengan rincian Rp 17,5 juta untuk belanja bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk ongkos tukang.
“Program ini sebenarnya juga bisa menjadi pancingan bagi warga sekitar yang mampu, agar ikut membantu dan bergotong-royong. Intinya agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas,” pungkas Muharram. (enk/nda)














