Viral Balita Disebut Meninggal Akibat Keracunan Jajan, Begini Penjelasan Dinkes Pamekasan

- Jurnalis

Selasa, 9 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tangkapan layar bungkus jajan yang viral di media sosial diduga menjadi penyebab meninggalnya balita di Pamekasan. (ISTIMEWA)

Tangkapan layar bungkus jajan yang viral di media sosial diduga menjadi penyebab meninggalnya balita di Pamekasan. (ISTIMEWA)

PAMEKASAN || KLIKMADURA – Seorang anak berusia tiga tahun di Desa Bujur, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, meninggal dunia setelah mengonsumsi jajanan. Peristiwa ini sempat viral di media sosial lantaran diduga keracunan. Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan menegaskan penyebab kematian balita tersebut belum bisa dipastikan.

Kepala Dinkes Pamekasan, dr. Saifudin, menyampaikan hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan bersama Puskesmas Batumarmar. Menurutnya, korban memang sering mengonsumsi makanan manis seperti cokelat bungkus “kacamata” dan minuman kemasan bermerek “Olala” dengan kandungan gula cukup tinggi.

“Dari hasil pemeriksaan laboratorium, ditemukan adanya tanda-tanda infeksi bakteri serta kadar gula darah yang sangat tinggi, mencapai lebih dari 400. Itu jauh di atas batas normal,” ungkapnya, Senin (9/9/2025).

Baca juga :  Berkunjung ke Pamekasan, Gubernur Khofifah Salurkan Zakat Produktif

Berdasarkan pemeriksaan medis, Puskesmas Batumarmar mendiagnosis korban mengalami diabetes melitus tipe 1. Kondisi ini bisa disebabkan faktor bawaan dari orang tua, pola konsumsi makanan tinggi gula, hingga kebiasaan yang kurang sehat.

Saifudin menambahkan, pihaknya juga tengah melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan yang dikonsumsi korban. Hasil uji diperkirakan keluar dalam dua pekan mendatang.

“Untuk langkah antisipasi, kami berkoordinasi dengan Disperindag Pamekasan terkait operasi bersama makanan dan minuman tidak layak konsumsi. Kami juga gencarkan edukasi di sekolah dan posyandu, pemeriksaan kesehatan gratis secara masif, serta pelaksanaan PKG guna mencegah kasus serupa,” jelasnya.

Baca juga :  Jalani Rekredensialing Perdana sebagai Mitra BPJS Kesehatan, RSIA Puri Bunda Madura Komitmen Tingkatkan Pelayanan

Meski penyebab pasti kematian balita tersebut masih menunggu hasil laboratorium, Dinkes Pamekasan mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap jajanan anak-anak. “Orang tua harus lebih teliti dan memahami pola makan anak, jangan sampai terulang kejadian serupa,” tegas Saifudin. (enk/nda)

Berita Terkait

Dua Toko di Jalan Trunojoyo Pamekasan Dilalap Si Jago Merah, Kerugian Ditaksir Tembus Ratusan Juta
M. Khairul Umam Kembali Pimpin AJP, Tagline “Berlian” Jadi Arah Baru
KB dan TK Plus Assyafiiyah Tutup Semester dengan Market Day, Latih Kemandirian dan Kreativitas Anak
Mitos Turun-Temurun Terbantahkan! Dokter Mata RSUD SMART Tegaskan ASI Justru Picu Infeksi Mata Bayi
170 Nelayan Akan Dipanggil, Substansi Kasus Perusakan Mangrove Pamekasan Disebut Melenceng
Gigi Sehat Tak Harus Putih, Dokter RSUD SMART Pamekasan Luruskan Persepsi
Polisi Gelar Rekonstruksi Tawuran Berdarah Depan Masjid Agung Pamekasan, Puluhan Adegan Diperagakan
Klinik Elysia Estetika Pamekasan Ajak Seluruh Masyarakat All Out Dukung Valen

Berita Terkait

Sabtu, 20 Desember 2025 - 16:11 WIB

Dua Toko di Jalan Trunojoyo Pamekasan Dilalap Si Jago Merah, Kerugian Ditaksir Tembus Ratusan Juta

Sabtu, 20 Desember 2025 - 13:57 WIB

M. Khairul Umam Kembali Pimpin AJP, Tagline “Berlian” Jadi Arah Baru

Sabtu, 20 Desember 2025 - 11:42 WIB

KB dan TK Plus Assyafiiyah Tutup Semester dengan Market Day, Latih Kemandirian dan Kreativitas Anak

Jumat, 19 Desember 2025 - 13:05 WIB

Mitos Turun-Temurun Terbantahkan! Dokter Mata RSUD SMART Tegaskan ASI Justru Picu Infeksi Mata Bayi

Jumat, 19 Desember 2025 - 06:44 WIB

Gigi Sehat Tak Harus Putih, Dokter RSUD SMART Pamekasan Luruskan Persepsi

Berita Terbaru

Catatan Pena

Kongres AJP: Habis Gaduh Terbitlah Teduh

Sabtu, 20 Des 2025 - 13:22 WIB