Waspada! 390 Anak di Pamekasan Suspek Campak, 5 Orang Meninggal Dunia

- Jurnalis

Jumat, 5 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan dr. Saifudin saat podcast di Studio Catatan Pena, Klik Madura.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan dr. Saifudin saat podcast di Studio Catatan Pena, Klik Madura.

PAMEKASAN || KLIKMADURA – Persebaran penyakit campak di Kabupaten Pamekasan sangat cepat. Data terbaru yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, sebanyak 390 anak suspek campak.

Dari total data tersebut, 150 anak positif menderita campak dan 1 anak positif rubella. Ironisnya, 5 di antaranya meninggal dunia.

Kepala Dinkes Pamekasan dr. Saifudin mengatakan, persebaran campak memang harus diwaspadai. Jika ada gejala campak pada anak, para orang tua wajib segera membawa anaknya ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

Gelaja campak yang terjadi pada umumnya yakni, anak mengalami panas lebih dari 38⁰ celcius selama tiga hari. Kemudian, disertai batuk, pilek, mata merah dan mata berair.

Baca juga :  Berikan Jaminan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, Disdikbud Pamekasan Luncurkan Unit Layanan Disabilitas

Lalu, ada bercak kemerahan di tubuh anak. Jika bercak tersebut lebih dari 7 hari biasanya berubah menjadi kehitaman disertai kulit bersisik.

“Kalau sudah ada gelaja-gejala itu, jangan masih menunggu lama, segera bawa ke puskesmas terdekat,” katanya.

Menurut Saifudin, dari lima anak yang meninggal dunia, rata-rata lambat mendapat penanganan medis. Sebab, orang tuanya memilih dirawat di rumah dan tidak segera membawa ke puskesmas.

Pemerintah berupaya maksimal mengatasi penyakit berbahaya itu melalui sejumlah program. Salah satunya, melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) di hampir seluruh desa di Pamekasan.

Baca juga :  Pj Bupati Pamekasan Masrukin Sukses Tuntaskan Program Pemerintahan Lama dan Bersiap Sambut Pemerintahan Baru

Kemudian, menerjunkan tim surveilans untuk mendata anak-anak yang memiliki gejala campak. Langkah jemput bola itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah adanya pasien campak yang telat ditangani.

Saifudin berharap, seluruh element masyarakat mendukung upaya pemerintah dalam mengentaskan persebaran campak. Selain mendukung ikut menyukseskan program imunisasi, masyarakat diharapkan juga menjaga pola hidup sehingga kekebalan tubuh lebih baik.

“Jangan anggap enteng penyakit campak ini, karena penyakit ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian,” tandasnya. (nda)

Berita Terkait

Modus Calo Rekrutmen Polisi, Pria Asal Bugih Tipu Korban Rp500 Juta
Rayakan HSN 2025, Bupati Tanamkan Semangat Ulama Kepada Santri Masa Kini
Hindari Konflik Berkepanjangan, DP Sarankan Pemkab Pamekasan Bangun Ulang SDN Tamberu 2
Dinkes Pamekasan Bimbing SPPG Biequeen Nyalabu Daya, Pastikan Penyajian Menu MBG Sehat dan Higienis
Kabar Gembira Bagi Para Petani, Harga Pupuk Turun 20 Persen
Kabur dari Mobil Tahanan, Pencuri di Pamekasan Berhasil Ditangkap Lagi
Bupati Pamekasan Siap Fasilitasi Penyelesaian Kasus Penyegelan SDN Tamberu 2
Fakultas Teknik UIM Sukses Gelar SEHATI XI, Perkuat Sinergi Humaniora dan Teknologi di Era AI Generatif

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 05:23 WIB

Modus Calo Rekrutmen Polisi, Pria Asal Bugih Tipu Korban Rp500 Juta

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:34 WIB

Rayakan HSN 2025, Bupati Tanamkan Semangat Ulama Kepada Santri Masa Kini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:25 WIB

Hindari Konflik Berkepanjangan, DP Sarankan Pemkab Pamekasan Bangun Ulang SDN Tamberu 2

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:57 WIB

Kabar Gembira Bagi Para Petani, Harga Pupuk Turun 20 Persen

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:49 WIB

Kabur dari Mobil Tahanan, Pencuri di Pamekasan Berhasil Ditangkap Lagi

Berita Terbaru

Catatan Pena

Blok Migas South East Madura, Mimpi Nyata Rakyat Sejahtera

Kamis, 23 Okt 2025 - 00:15 WIB