SAMPANG || KLIKMADURA – Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dinas Sosial, Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) mengusulkan pembentukan 12 Sekolah Rakyat (SR) kepada pemerintah pusat.
Program tersebut dirancang untuk memastikan anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem tetap memiliki akses pendidikan.
Kepala Dinsos PPPA Sampang, Edi Subinto, menjelaskan bahwa usulan tersebut mencakup 2 kelas tingkat SD, 4 kelas SMP, dan 6 kelas SMA dengan kapasitas masing-masing 25 siswa per kelas.
“Total sebanyak 300 siswa diproyeksikan akan tertampung jika usulan disetujui. Sasarannya jelas, yaitu keluarga miskin dan miskin ekstrem. Kami berharap tidak ada lagi anak di Sampang yang putus sekolah hanya karena faktor ekonomi,” ujarnya, Minggu (14/9/2025).
Jika terealisasi, Kabupaten Sampang akan memperoleh alokasi anggaran nasional sekitar Rp56,7 miliar. Selain itu, Pemkab juga menyiapkan dukungan tambahan melalui APBD senilai Rp399 juta yang akan digunakan untuk biaya administrasi, studi lokasi, hingga konsultansi lingkungan (AMDAL).
Program Sekolah Rakyat ini mendapat dukungan penuh pemerintah pusat. Dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Sosial pada 7 Juli 2025 di Senayan, Jakarta. Tercatat anggaran total secara nasional yang disiapkan untuk program ini mencapai Rp1,19 triliun.
Dana tersebut akan dialokasikan ke berbagai pos, mulai dari pengembangan kurikulum Rp3 miliar, gaji guru Rp119 miliar, operasional sekolah Rp497 miliar, jaringan komunikasi dan data Rp11 miliar, tunjangan kinerja dan profesi guru Rp177 miliar, hingga sarana-prasarana internal Rp341 miliar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sampang per November 2024 tercatat 20,83 persen atau sekitar 214.320 jiwa. Angka tersebut menjadikan Sampang sebagai salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Timur.
Meski data tahun 2025 belum dirilis, Pemkab Sampang optimistis Sekolah Rakyat akan menjadi instrumen penting dalam menekan kemiskinan ekstrem di masa mendatang.
“Pendidikan adalah pintu keluar dari kemiskinan. Dengan hadirnya Sekolah Rakyat, anak-anak dari keluarga kurang mampu diharapkan bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang menengah atas,” katanya.
“Kami yakin Sekolah Rakyat akan menjadi solusi alternatif agar mereka tetap mendapatkan kesempatan belajar. Semoga rencana ini terlaksana dan memberi manfaat bagi masyarakat Sampang yang membutuhkan,” tandas Edi Subinto. (san/nda)














