Terkait Pengembalian Dana Kapitasi, Kapus Talang Sebut Bukan Pemotongan Tapi Urunan Sukarela

- Jurnalis

Selasa, 15 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAMEKASAN || KLIKMADURA – Keluhan karyawan Puskesmas Talang terkait pemotongan poin kinerja dan pengembalian dana kapitasi sebesar 10 persen terus bergulir.

Para karyawan mengeluh. Sebab, selain harus mengembalikan pendapatan dari dana kapitasi, mereka mengaku poin kinerja juga kerap dipangkas sehingga berdampak pada pendapatan.

Kepala Puskesmas Talang Pamekasan drg. Khaliliya Syaifiyati menjelaskan mengenai keluhan para karyawan tersebut. Menurut dia, dana yang dikumpulkan oleh karyawan bukan pemotongan. Melainkan, sumbangan sukarela.

Dana hasil sumbangan sukarela itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya kegiatan sosial seperti menjenguk karyawan sakit.

Baca juga :  Bentangkan Kaus Bergambar Prabowo Saat Gus Miftah Bagi-bagi Duit, Karyawan Haji Her Diperiksa Bawaslu

“Kami urunan, terkadang juga saya mengeluarkan uang pribadi, tidak ada pemotongan kapitasi karyawan,” ungkapnya.

Namun, saat sekarang urunan tersebut diberhentikan usai adanya informasi dugaan kasus pemotongan dana kapitasi tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan dr. Saifudin juga mengaku menelusuri langsung terkait informasi dugaan pemotongan dana kapitasi itu. Hasilnya, penyaluran dana kapitasi tersebut sesuai dengan ketentuan.

“Kami sudah turlap (turun lapangan). Penyalurannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Menurutnya, pengelolaan dana kapitasi di Puskesmas Talang Siring Pamekasan sudah merujuk terhadap sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Baca juga :  Tak Ideal, Pamekasan Hanya Punya Satu Dokter Spesialis Tulang

Perinciannyq, 60 persen digunakan untuk jasa pelayanan dan 40 persen sisanya digunakan untuk operasional.

Kemudian, pada prosesnya ada sebagian yang digunakan untuk kegiatan sosial seperti menjenguk keluarga karyawan yang sakit dan membayar cleaning service non-ASN yang telah bekerja sejak lama.

“Saya rasa sah-sah saja, karena ini juga bentuk kepedulian antar sesama. Asalkan sama-sama sepakat,” kata dr. Saifudin.

Dia menegaskan, kesolidan dan menjalin komunikasi yang baik adalah kunci utama di masing-masing instansi.

Dengan demikian, dia berharap, dugaan permasalahan seperti yang terjadi di Puskemas Talang tidak kembali muncul. (enk/pen)

Baca juga :  Terungkap! Mahasiswa IAIN Madura Jatuh dari Wall Climbing Setinggi 18 Meter, Geger Otak dan Alami Luka Serius di Bagian Kepala

Berita Terkait

Pasutri di Pamekasan Jalani Sidang Kasus Penganiayaan Kurir JNT, Didakwa Pasal Berlapis
Karyawan 68 Dapur SPPG di Pamekasan Tak Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan
Sederhana dan Merakyat, Bupati Pamekasan Nongkrong di Warung Kecil Saat Dampingi Istri Operasi
Dipimpin Perempuan Berharta Rp 1,5 Miliar, Aktivis Pertanyakan Peran Bakorwil Pamekasan terhadap Masyarakat Madura
Nelayan Madura Soroti Eksploitasi Migas, Minim Perberdayaan dan CSR Kurang Transparan
Dorong Efektivitas Program Makan Gratis, Satgas MBG Pamekasan Panggil 30 Kepala Dapur
Restoran Lalai Bayar Pajak, BPKPD Pamekasan Turun Tangan Jemput Bola
Sembilan Siswa SDN Toronan 1 Pamekasan Diduga Keracunan Usai Santap MBG

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 09:37 WIB

Pasutri di Pamekasan Jalani Sidang Kasus Penganiayaan Kurir JNT, Didakwa Pasal Berlapis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 07:22 WIB

Karyawan 68 Dapur SPPG di Pamekasan Tak Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

Kamis, 16 Oktober 2025 - 06:26 WIB

Sederhana dan Merakyat, Bupati Pamekasan Nongkrong di Warung Kecil Saat Dampingi Istri Operasi

Kamis, 16 Oktober 2025 - 05:41 WIB

Dipimpin Perempuan Berharta Rp 1,5 Miliar, Aktivis Pertanyakan Peran Bakorwil Pamekasan terhadap Masyarakat Madura

Rabu, 15 Oktober 2025 - 12:23 WIB

Dorong Efektivitas Program Makan Gratis, Satgas MBG Pamekasan Panggil 30 Kepala Dapur

Berita Terbaru