PAMEKASAN || KLIKMADURA – Sejumlah Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) di Kabupaten Pamekasan sempat berhenti beroperasi akibat terlambatnya pencairan dana dari pemerintah pusat.
Dari enam dapur yang sebelumnya tidak beraktivitas, kini tersisa dua SPPG yang masih belum kembali beroperasi.
Koordinator Wilayah BGN Kabupaten Pamekasan, Haryanto Rahmansyah, menyampaikan bahwa enam dapur sempat berhenti karena dana yang belum cair.
Namun empat di antaranya sudah kembali aktif setelah dana pusat cair meski belum semua memulai operasional.
“Iya yang empat itu sudah aktif karena dana dari pusat sudah cair, tetapi belum beroperasi. Untuk waktunya kapan, saya juga kurang tahu,” ujarnya.
Haryanto menambahkan bahwa pihaknya tidak mengetahui secara pasti jadwal pencairan dana. Meski demikian, apabila terjadi kendala terkait proses pencairan, ia menyatakan siap membantu percepatan.
Enam SPPG yang sebelumnya berhenti beroperasi meliputi SPPG Pamekasan Pademawu Buddagan, SPPG Pamekasan Pasean Sotabar dan SPPG Pamekasan Waru Waru Barat.
Kemudian, SPPG Dempo Barat 01 Yayasan Macik Education Squad, SPPG Pamekasan Jungcangcang Yayasan Insan Kamil, dan SPPG Pamekasan Tlanakan Tlanakan.
“Sekarang tinggal dua yang belum aktif,” kata Haryanto.
Saat ini di Kabupaten Pamekasan terdapat total 93 SPPG. Berdasarkan data terbaru beberapa hari lalu, dari 88 SPPG yang tercatat sebelumnya, sebanyak 71 SPPG sudah aktif dan 17 dapur masih belum beroperasi.
“Iya di Pamekasan sendiri sudah melebihi target. Targetnya itu 88, sekarang sudah 93 SPPG. Semoga bisa memberikan dampak positif dan menyediakan makanan bergizi untuk para siswa-siswi,” pungkasnya. (enk/nda)














