PAMEKASAN || KLIKMADURA – Pemerintah mengtencarkan graduasi bagi keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).
Harapannya, masyarakat yang sudah dianggap mampu mandiri tidak lagi menjadi penerima bantuan sosial tersebut.
Namun, hingga saat ini di Kabupaten Pamekasan capaiannya masih sangat rendah. Dari target 1900 masih tercapai 120 KPM yang melakukan graduasi mandiri.
Kordinator PKH Wilayah VI Jawa Timur Hanafi mengatakan, berkisar 120 KPM sudah melakukan graduasi mandiri.
Kemudian, ada 26 KPM sudah dilakukan asesmen yang kemungkinan juga akan melakukan graduasi secara mandiri.
“Jadinya, nanti berkisar 140 KPM yang akan melakukan graduasi mandiri,” ujarnya.
Hanafi menyampaikan, di Pamekasan ada 190 pendamping PKH yang tersebar di 13 Kecamatan. Masing-masing pendamping dibebani target 10 orang untuk melakukan graduasi mandiri.
Dalam satu desa bisa ditempati dua atau tiga pendamping berdasarkan rasio KPM di masing-masing desa atau kelurahan. Jika jumlah KPM sampai 400 atau 500, jumlah pendamping bisa tiga orang dalam satu desa.
Hanafi yakin target graduasi bisa tercapai. Salah satu langkah jitu yang dilakukan yakni, pendekatan kepada para KPM untuk merubah perilaku dan mindset KPM perihal bantuan sosial (bansos).
Kemudian, menggencarkan proses mapping untuk mencari KPM yang berpotensi melakukan graduasi mandiri.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pamekasan Saedy Romli menyampaikan, graduasi mandiri PKH memang perlu ditingkatkan.
Tujuannya, untuk memberi pelajaran kepada masyarakat agar tidak selalu bergantung kepada bantuan pemerintah.
“Sosialisasi dari dinas tersebut harus ditingkatkan agar kesadaran masyarakat untuk tidak bergantung pada bantuan pemerintah semakin besar,” tukasnya. (enk/diend)