PAMEKASAN || KLIKMADURA – Persepsi bahwa gigi sehat harus selalu berwarna putih ternyata tidak sepenuhnya benar. Dokter Spesialis Konservasi Gigi RSUD SMART Pamekasan, drg. S. Harum Adibah, Sp.KG, menegaskan bahwa kesehatan gigi jauh lebih penting dibandingkan sekadar warna.
Menurutnya, gigi sehat memiliki warna alami, permukaan halus, tidak berlubang, serta bebas dari plak dan karang gigi berlebihan. Selain itu, kondisi gusi juga harus diperhatikan.
Gusi yang sehat tidak mudah berdarah, tidak mengalami pembengkakan, dan tidak menimbulkan rasa nyeri saat digunakan untuk mengunyah.
“Fokus utama perawatan gigi itu pada kebersihan dan kesehatannya, bukan semata-mata pada warna gigi,” ujar drg. Harum Adibah.
Ia menjelaskan, perawatan gigi yang baik dapat dilakukan dengan menyikat gigi secara teratur minimal dua kali sehari menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
Selain itu, penggunaan benang gigi juga dianjurkan untuk membersihkan sela-sela gigi yang sulit dijangkau sikat.
Kontrol rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali juga penting dilakukan. Pemeriksaan berkala tersebut bertujuan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut serta melakukan pembersihan karang gigi secara profesional.
“Gigi putih memang bisa meningkatkan rasa percaya diri, tetapi gigi putih belum tentu sehat,” jelasnya.
Terkait pertolongan pertama saat sakit gigi, drg. Harum Adibah menyebutkan bahwa kompres es batu atau penggunaan minyak cengkeh bisa membantu meredakan nyeri sementara. Minyak cengkeh mengandung senyawa eugenol yang bersifat antiseptik dan analgetik.
“Namun jika nyeri berlanjut, sebaiknya segera periksa ke dokter gigi agar ditangani secara tepat,” imbuhnya.
Ia juga meluruskan mitos yang berkembang di masyarakat terkait pencabutan gigi atas yang disebut-sebut dapat menyebabkan kebutaan. Menurutnya, anggapan tersebut tidak benar.
“Saraf gigi dan saraf mata tidak saling terhubung. Risiko gangguan penglihatan bisa terjadi jika ada infeksi gigi yang menyebar ke area mata, bukan karena proses pencabutan giginya,” tegas drg. Harum Adibah. (enk/nda)














