Scroll untuk baca artikel
Example 982x1280
Pamekasan

Sikapi Kekalahan Pilkada secara Kesatria, Paslon Tauhid Ogah Hibur Diri dengan Deklarasi Kemenangan

×

Sikapi Kekalahan Pilkada secara Kesatria, Paslon Tauhid Ogah Hibur Diri dengan Deklarasi Kemenangan

Sebarkan artikel ini
RB. Fattah Jasin dan RP. Mujahid Ansori saat podcast di Studio I Klik Madura.

PAMEKASAN || KLIKMADURA – Hasil hitung cepat pemilihan bupati dan wakil bupati Pamekasan 2024 sudah berumculan. Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Fattah Jasin – Mujahid Ansori (Tauhid) hanya memeroleh sekitar 3 persen suara.

Kekalahan dalam perhelatan politik itu disikapi secara kesatria. Tim pemenangan ogah menghibur diri dengan mendeklarasikan kemenangan.

Ketua Tim Pemenangan Paslon Tauhid KH. Bahrullah mengatakan, hasil hitung cepat yang muncul di kalangan publik itu sama persis dengan hasil rekapitulasi internal tim pemenangan.

Paslon dengan tagline Pamekasan Berkah itu mendapat suara sekitar 3 persen dari total suara Pilkada serentak 2024.

Baca juga :  KH. Kholilurrahman-Sukriyanto Kunci Tiket Pilkada Pamekasan 2024

Menurut pria yang akrab disapa Lora Bahrullah itu, suara yang diperoleh tersebut murni dukungan dari masyarakat tanpa iming-iming uang atau sembako.

“Alhamdulillah terima kasih kepada tiga persen penduduk Pamekasan yang secara murni mendukung Paslon Tauhid,” katanya.

Menurut dia, Pilkada 2024 merupakan perhelatan politik paling pragmatis. Menjelang pencoblosan, banyak iming-iming yang ditabur kepada masyarakat agar memilih paslon tertentu.

“Memang sulit dibuktikan, tetapi (bagi-bagi uang) itu ada. Di daerah saya aja, ada,” kata mantan anggota DPRD Pamekasan itu.

Paslon Tauhid sengaja tidak mengambil langkah bagi-bagi uang atau sembako demi mendulang suara. Sebab, paslon yang didukung 10 partai politik itu ingin memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat Pamekasan.

Baca juga :  Perkuat Sinergi Ulama dan Umara, Kapolres Pamekasan Sambangi Rais PBNU RKH. Moh. Muddatstsir Badruddin

Paslon Tauhid juga ogah menghibur diri dengan deklarasi kemenangan. Seluruh tim pemenangan lebih memilih menerima kekalahan dengan catatan, tidak ada kecurangan pada pagelaran Pilkada 2024 itu. (pen)