PAMEKASAN || KLIKMADURA – Menteri Agama Nasaruddin Umar resmi melantik Dr. H. Syaiful Hadi, M.Pd. Sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Madura di Aula Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (30/6/2025).
Pelantikan tersebut bersamaan dengan pelantikan 45 pimpinan di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) dan Pejabat Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau setingkat eselon II.
Usai dilantik, Syaiful Hadi menyampaikan, langkah pertama yang akan segera dilakukan adalah memperkuat internal kampus serta menyusun strategi kebijakan utama dalam rangka mengokohkan pondasi kelembagaan.
“Yang paling mendesak saat ini adalah penguatan internal dan penataan strategis. Kami harus segera menyelesaikan fondasi administratif sebagai pedoman kerja utama, apalagi Kemenpan RB akan segera menerbitkan rekomendasi terkait tata kelola organisasi,” ujarnya.
UIN Madura sedang menyusun naskah akademik tentang filosofi keilmuan kampus, dengan memiliki kekhasan karakter yang lahir dari nilai-nilai lokal dan kearifan budaya Madura. Hal tersebut akan menjadi identitas ilmiah kampus ke depan.
“Kami sedang menyiapkan konsep Kampus Tanean Lanjheng atau halaman panjang sebagai simbol pengembangan ilmu pengetahuan Islam yang integratif. Dalam konsep ini terdapat delapan unsur utama atau yang kami sebut Astahelik, yang menjadi kerangka integrasi antara ilmu keislaman dan ilmu umum seperti teknologi, sains, dan ilmu kealaman,” katanya.
Ia berharap, naskah tersebut bisa menjadi bagian penting dalam lahirnya Ortaker UIN Madura, sekaligus menjadi dasar pengembangan kampus berbasis karakter dan nilai lokal.
“Semoga transformasi ini benar-benar membawa orientasi baru bagi universitas, sehingga bisa mencetak lulusan yang berkarakter cinta damai, cinta kemanusiaan, cinta lingkungan, dan dekat dengan Tuhannya,” ucapnya.
Selain aspek akademik, mantan ketua komisariat PMII Stain Pamekasan juga menargetkan UIN Madura menjadi kampus yang berdampak langsung pada masyarakat, baik dalam peningkatan kesejahteraan, kemudahan akses pendidikan, maupun kepedulian terhadap isu-isu kesehatan.
“UIN Madura harus menjadi kampus yang responsif terhadap lingkungan sekitar, agar mampu mencetak kehidupan masyarakat yang lebih baik,” tuturnya.
Di sisi lain, ia menekankan pentingnya menjaga posisi kampus pada jalur yang kuat menuju rekognisi internasional, sejalan dengan upaya peningkatan mutu dan daya saing global.
“Penguatan internal, kebermanfaatan sosial, dan rekognisi internasional adalah agenda utama kami ke depan. Semoga menjadi hantaran yang kuat usai saya kembali dipercaya memimpin UIN Madura,” tandasnya. (ibl/diend)