Kisah Inspiratif Yusriadi, Alumni Ponpes Al-Amien Prenduan Sukses Bangun Agromina Group
IAPA bilang memulai bisnis besar harus punya modal selangit? Yusriadi, CEO Agromina Group, membuktikan bahwa tekad, mimpi, dan jaringan yang kuat adalah modal utama untuk meraih sukses.
Yusriadi lahir dari keluarga sederhana. Bahkan, tergolong ekonomi kurang mampu. Tapi orang tuanya selalu menanamkan semangat untuk mengenyam pendidikan yang layak dan meraih kesuksesan.
Pria kelahiran Desa Aengdake, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep itu sempat menimba ilmu di Ponpes Al-Amien Prenduan. Berbekal Bahasa Inggris dan Bahasa Arab yang didapat di ponpes, dia akhirnya merantau.
Yusriadi merantau ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Berkat semangat dan ketekunannya, dia sukses membangun gurita bisnis dan membuka lapangan pekerjaan.
Memulai kariernya dengan berbagai tantangan, termasuk di sektor perikanan, Yusriadi tidak pernah menyerah pada mimpinya.
Ia melihat peluang besar di sektor distribusi pangan dan memberanikan diri membangun Agromina Group dengan visi yang jelas. Yakni, menyediakan pangan terjangkau untuk masyarakat NTT.
“Modal utama bukanlah uang, tetapi mimpi, tekad yang kuat, dan kemauan untuk terus belajar serta membangun jaringan,” tegas Yusriadi.
Baginya, rintangan terbesar bukanlah ketiadaan modal finansial, melainkan mental yang mudah menyerah. Ia mendorong anak muda NTT untuk tidak takut gagal dan berani mengambil langkah pertama.
Menurutnya, potensi ekonomi di NTT sangat besar, namun membutuhkan lebih banyak lagi aktor penggerak dari kalangan generasi muda.
“Jangan pernah takut gagal. Saya juga memulai dari bawah dengan banyak tantangan. NTT butuh lebih banyak anak muda yang berani bermimpi dan menjadi pengusaha. Kemajuan daerah ada di tangan kita,” katanya.
Kisah perjalanan Yusriadi dari seorang perintis hingga menjadi pemimpin pasar di bidangnya menjadi bukti nyata bahwa semangat kewirausahaan adalah kunci untuk tidak hanya mengangkat taraf hidup pribadi. Tetapi, juga memberikan dampak positif bagi kemajuan daerah. (nda)