Jejak Fosfat dan Bayang Uranium di Tanah Madura

- Jurnalis

Rabu, 29 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Prengki Wirananda, Pemred Klik Madura.

—-

ALAM Madura tidak hanya menyimpan cerita tentang garam dan tembakau. Di balik perbukitan kapur yang terbentang dari Bangkalan hingga Sumenep, tersimpan kekayaan mineral yang jarang dibicarakan. Fosfat.

Bukit-bukit yang tampak gersang di musim kemarau itu sesungguhnya menyimpan potensi geologi luar biasa. Dan menariknya, di dalam kekayaan fosfat tersebut, terselip kemungkinan adanya unsur yang jauh lebih bernilai tinggi. Yakni, uranium.

Dalam literatur geologi modern, hubungan antara fosfat dan uranium diketahui sangat erat. Penelitian International Atomic Energy Agency (IAEA, 2018) mencatat, bahwa lebih dari 20 persen cadangan uranium dunia justru berasal dari batuan fosfat, bukan dari tambang uranium murni.

Unsur fosfor dan uranium sering terbentuk bersamaan di lingkungan laut purba yang miskin oksigen. Di kawasan seperti Maroko, Florida, dan Yordania, kandungan uranium pada batuan fosfat bisa mencapai 50 hingga 200 bagian per juta (ppm). Angka ini cukup tinggi untuk diekstraksi secara ekonomis dengan teknologi modern.

Baca juga :  Dokter Maksimal Buka Praktik di Tiga Tempat, Jika Melanggar SIP Bisa Dicabut

Kondisi geologi serupa juga dijumpai di Pulau Madura. Berdasarkan data Dinas ESDM Jawa Timur, Kabupaten Sumenep memiliki potensi fosfat terbesar dengan cadangan sekitar 827.500 meter kubik yang tersebar di sejumlah kecamatan seperti Saronggi, Talango.

Studi geolistrik di Kecamatan Saronggi bahkan membuktikan adanya lapisan fosfat alam yang cukup tebal di bawah batuan kapur. Di Desa Kebunan, Kecamatan Kota Sumenep ditemukan endapan fosfat guano dengan kadar fosfor mencapai 44 persen, angka yang tergolong tinggi secara mineralogi.

Sementara itu, di Kabupaten Sampang, tepatnya di Kecamatan Omben, penelitian menunjukkan adanya batuan fosfat jenis batugamping pasiran dengan kandungan fosfor sekitar 2,7 persen. Di Kabupaten Pamekasan, memiliki estimasi potensi fosfat mencapai 23.400 meter kubik.

Semua data ini mengonfirmasi bahwa fosfat di Madura bukan sekadar dugaan, melainkan fakta geologi yang sudah diidentifikasi secara ilmiah. Menariknya, lapisan batuan fosfat di Madura terbentuk dari sedimen laut tua. Sama seperti di daerah penghasil uranium dunia.

Baca juga :  Distorsi Eksploitasi Migas Madura

Warna kekuningan, tekstur berpori, serta kehadiran mineral sekunder seperti fluorit dan kalsit menunjukkan proses pengendapan yang mirip dengan formasi fosfat-uranium di luar negeri.

Fakta menarik ini membuka hipotesis ilmiah bahwa di antara lapisan fosfat Madura mungkin tersimpan jejak uranium alami yang selama ini belum terdeteksi.

Jika temuan itu kelak terbukti melalui analisis geokimia, Madura berpotensi menjadi wilayah penting dalam peta sumber daya strategis nasional.

Fosfatnya bisa menopang industri pupuk dan pertanian, sementara unsur uranium yang mungkin menyertainya bisa menjadi bahan bakar bagi pengembangan energi nuklir yang bersih dan modern.

Namun semua potensi besar itu tidak akan berarti tanpa riset yang serius. Sudah waktunya perguruan tinggi, lembaga riset, dan pemerintah daerah berkolaborasi meneliti kekayaan fosfat Madura secara multidisiplin.

Baca juga :  BRI Pamekasan Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Setiap data yang dikumpulkan bukan hanya untuk tambang, tetapi juga untuk menulis ulang sejarah geologi pulau ini dengan berbasis ilmu pengetahuan.

Selama ini Madura sering digambarkan sebagai tanah keras dan tandus, padahal di bawah permukaannya tersimpan kekuatan alam yang belum disentuh. Mungkin, di balik butiran batu fosfat yang tampak biasa, tersimpan energi masa depan bangsa.

Jika Madura berani meneliti dirinya sendiri, mengolah ilmunya, dan membangun industrinya dengan cerdas, maka pulau ini bisa bertransformasi dari wilayah pinggiran menjadi pusat energi dan pengetahuan Indonesia.

Karena kadang, sesuatu yang tampak sederhana seperti bukit fosfat di Sumenep menyimpan rahasia besar yang bisa mengubah arah sejarah.

Dan mungkin, di antara lapisan batu itu, Madura sedang menyimpan cahaya kecil bernama uranium yang suatu hari nanti akan menyala bukan hanya bagi Madura, tapi juga untuk Indonesia. Maaf. (*)

Berita Terkait

Kongres AJP: Habis Gaduh Terbitlah Teduh
Valen dan Pertaruhan Harga Diri
Menghidupkan Kembali Asa UNU Madura
Satu Fikrah, Satu Harakah: Momentum Meneguhkan Arah Perjuangan NU Sumenep
Ketika Kades Tak Lagi PERKASA
Madura Surganya Energi Baru Terbarukan
Saatnya Madura Menatap Energi Baru
Saatnya Kangean Pulih dari Luka Eksploitasi

Berita Terkait

Sabtu, 20 Desember 2025 - 13:22 WIB

Kongres AJP: Habis Gaduh Terbitlah Teduh

Kamis, 18 Desember 2025 - 02:29 WIB

Valen dan Pertaruhan Harga Diri

Jumat, 12 Desember 2025 - 13:27 WIB

Menghidupkan Kembali Asa UNU Madura

Rabu, 26 November 2025 - 03:51 WIB

Satu Fikrah, Satu Harakah: Momentum Meneguhkan Arah Perjuangan NU Sumenep

Rabu, 12 November 2025 - 04:09 WIB

Ketika Kades Tak Lagi PERKASA

Berita Terbaru

Penulis buku Merajut Mimpi Madura Provinsi, Prengki Wirananda (kiri) menyerahkan hasil karyanya kepada Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Ismail. (ISTIMEWA)

#AndaHarusTahu

Madura Provinsi, Ikhtiar Menuju Keadilan Sosial

Senin, 22 Des 2025 - 22:51 WIB