SUMENEP ||SUMENEP – Warga Pulau Sapudi kembali bergerak memperbaiki jalan rusak secara swadaya, Senin (22/12/2025). Masyarakat bergotong royong membenahi jalan penghubung Desa Karang Tengah dan Nyamplong, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep. Padahal, jalan tersebut merupakan jalan kabupaten.
Ruas jalan itu menjadi akses utama menuju kawasan wisata religi Asta Pangeran Adi Poday atau Asta Sunan Wirobroto. Kondisinya sudah rusak parah dan dibiarkan bertahun-tahun tanpa perbaikan dari pemerintah daerah.
Perbaikan jalan diprakarsai Mas’odi bersama Ikatan Perantau Bali Asal Pulau Sapudi. Sekitar 350 meter jalan mulai dicor beton. Kebutuhan material seperti pasir, batu koral, batu gunung, dan semen dipenuhi secara swadaya, sementara pengerjaan dilakukan secara gotong royong.
Puluhan warga terlibat langsung di lokasi. Mereka bekerja tanpa upah dan tanpa embel-embel proyek.
Feri Jatmiko, warga Desa Karang Tengah, mengatakan perbaikan jalan ini dilakukan karena masyarakat sudah terlalu lama menunggu janji pemerintah Kabupaten Sumenep.
“Jalan ini rusak sudah puluhan tahun. Tidak ada perbaikan. Akhirnya warga bergerak sendiri,” katanya.
Menurut Feri, kondisi jalan yang rusak selama ini menyulitkan warga dan peziarah yang hendak berkunjung ke Asta Sunan Adi Podey. Akses yang buruk dinilai tidak sebanding dengan nilai sejarah tokoh yang dimakamkan di lokasi tersebut.
Ia menyebut Asta Adi Poday dan Penembahan Blingi sebagai tokoh penting dalam sejarah Sumenep. Namun, perhatian terhadap akses menuju makam justru sangat minim.
“Tokohnya besar, tapi jalannya dibiarkan rusak bertahun-tahun. Ini ironi,” ujarnya.
Feri menegaskan, gotong royong warga ini bukan keberhasilan pemerintah daerah. Menurutnya, aksi swadaya tersebut justru menunjukkan belum meratanya pembangunan, khususnya di wilayah kepulauan.
“Ini bukan prestasi pemerintah. Warga terpaksa memperbaiki jalan kabupaten dengan kemampuan sendiri,” pungkasnya. (nda)














