PAMEKASAN || KLIKMADURA – Kasus campak di Kabupaten Pamekasan belum juga mereda. Menyikapi kondisi ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Imunisasi Tambahan Serentak (ITS). Dari total 21 puskesmas yang ada, 17 puskesmas menjadi sasaran awal.
Plt Kabid P2P Dinkes Pamekasan, Avira Sulistyowati menjelaskan, penentuan sasaran ITS dilakukan setelah kajian epidemiologi bersama Dinkes Jatim dan Kementerian Kesehatan RI.
Meski begitu, empat puskesmas lainnya tidak menutup kemungkinan akan ikut menjadi sasaran jika terjadi lonjakan kasus baru.
“Tapi tetap menunggu kajian epidemiologi nantinya,” ungkap Avira, Senin (15/9/2025).
Data Dinkes Pamekasan mencatat, hingga saat ini terdapat 616 suspek campak, dengan enam kasus kematian. Perinciannya, dua anak meninggal di Kecamatan Proppo, dua di Kecamatan Pegantenan, serta masing-masing satu anak di Kecamatan Pamekasan dan Batumarmar.
Sementara itu, 70 anak lainnya masih menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan.
Empat kecamatan tercatat sebagai daerah dengan kasus tertinggi, yaitu Proppo, Pademawu, Pamekasan, dan Tlanakan.
Dinkes menargetkan cakupan imunisasi tambahan ini mencapai 95 persen dari sasaran. Namun, Avira mengaku belum bisa memaparkan capaian sementara karena aplikasi pelaporan di beberapa puskesmas masih mengalami kendala teknis.
“Kami pastikan hampir semua puskesmas sudah memulai serentak kegiatan imunisasi ini,” tegasnya.
Selain ITS, Dinkes Pamekasan juga menggelar audiensi dengan camat dan pihak puskesmas agar seluruh elemen ikut serta dalam menyukseskan program ini.
“Ini bukan hanya tugas Dinkes atau puskesmas, tapi semua pihak harus terlibat,” pungkas Avira. (enk/nda)














