144 Balita di Pamekasan Positif Campak, Dua Orang Meninggal Dunia

- Jurnalis

Kamis, 28 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEHAT: Petugas kesehatan melakukan imunisasi di Kecamatan Kadur beberapa waktu lalu. (DINKES FOR KLIK MADURA)

SEHAT: Petugas kesehatan melakukan imunisasi di Kecamatan Kadur beberapa waktu lalu. (DINKES FOR KLIK MADURA)

PAMEKASAN || KLIKMADURA – Wabah campak di Kabupaten Pamekasan terus mengkhawatirkan. Jumlah kasus positif kini mencapai 144 anak per Kamis (28/8/2025).

Padahal, pada Senin (25/8/2025), kasus positif baru tercatat 123 anak. Selain itu, 305 anak masuk kategori suspek, dan dua balita meninggal dunia sepanjang Agustus ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, dr. Saifudin, menyampaikan bahwa kedua korban meninggal berusia empat tahun dan delapan bulan. “Untuk suspek ini masih gejala awal. Status pastinya menunggu hasil laboratorium di Surabaya,” ungkapnya.

Menurutnya, 70 persen penderita belum pernah diimunisasi dan mayoritas berusia di bawah lima tahun. Campak ditularkan melalui udara dengan gejala panas tinggi disertai bercak kemerahan.

Baca juga :  Meresahkan, Polres Pamekasan Amankan 13 Motor Pakai Knalpot Brong

“Jika sudah muncul gejala itu, segera ke puskesmas agar mendapat penanganan, termasuk pemberian vitamin A,” jelasnya.

Kasus terbanyak ditemukan di Kecamatan Proppo, terutama di wilayah kerja Puskesmas Panaguan, disusul Kecamatan Kadur dan Kelurahan Kowel. Untuk mencegah penyebaran, Dinkes melaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI) bagi anak usia 9–59 bulan di wilayah tersebut.

Selain itu, pihaknya mengimbau masyarakat hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, dan segera melengkapi imunisasi. “Kami juga minta masyarakat aktif melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika menemukan gejala,” tegasnya.

Dinkes menargetkan cakupan imunisasi 55 persen hingga Desember. Hingga Juni lalu, realisasi sudah mencapai 50 persen atau sekitar 3.500 anak dari total 7.103 anak di Pamekasan.

Baca juga :  Ratusan Warga Obrak-abrik dan Bakar Kafe di Pamekasan

“Di bulan Juli progresnya 50,37 persen. Kami terus bergerak agar target terpenuhi,” kata Saifudin.

Untuk itu, seluruh tenaga medis dan kader posyandu dikerahkan. “Syukurnya, masyarakat mulai sadar dan datang ke puskesmas. Imunisasi gratis tersedia di semua puskesmas,” tambahnya.

Saifudin meminta warga tidak panik. Jika ada gejala campak, segera lakukan isolasi mandiri, perbanyak konsumsi makanan bergizi, dan terapkan pola hidup sehat.

“Mari bersama-sama berdoa agar wabah ini segera berakhir,” pungkasnya. (enk)

Berita Terkait

Pasutri di Pamekasan Jalani Sidang Kasus Penganiayaan Kurir JNT, Didakwa Pasal Berlapis
Karyawan 68 Dapur SPPG di Pamekasan Tak Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan
Sederhana dan Merakyat, Bupati Pamekasan Nongkrong di Warung Kecil Saat Dampingi Istri Operasi
Dipimpin Perempuan Berharta Rp 1,5 Miliar, Aktivis Pertanyakan Peran Bakorwil Pamekasan terhadap Masyarakat Madura
Nelayan Madura Soroti Eksploitasi Migas, Minim Perberdayaan dan CSR Kurang Transparan
Dorong Efektivitas Program Makan Gratis, Satgas MBG Pamekasan Panggil 30 Kepala Dapur
Restoran Lalai Bayar Pajak, BPKPD Pamekasan Turun Tangan Jemput Bola
Sembilan Siswa SDN Toronan 1 Pamekasan Diduga Keracunan Usai Santap MBG

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 09:37 WIB

Pasutri di Pamekasan Jalani Sidang Kasus Penganiayaan Kurir JNT, Didakwa Pasal Berlapis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 07:22 WIB

Karyawan 68 Dapur SPPG di Pamekasan Tak Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

Kamis, 16 Oktober 2025 - 06:26 WIB

Sederhana dan Merakyat, Bupati Pamekasan Nongkrong di Warung Kecil Saat Dampingi Istri Operasi

Kamis, 16 Oktober 2025 - 03:01 WIB

Nelayan Madura Soroti Eksploitasi Migas, Minim Perberdayaan dan CSR Kurang Transparan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 12:23 WIB

Dorong Efektivitas Program Makan Gratis, Satgas MBG Pamekasan Panggil 30 Kepala Dapur

Berita Terbaru