PAMEKASAN || KLIKMADURA – IAIN Madura terus melakukan terobosan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya, dengan mengirim mahasiswa ke luar negeri.
Terbaru, sebanyak 19 mahasiswa dikirim ke Malaysia untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional hingga 10 Agustus 2024 mendatang.
Informasi yang diterima Klik Madura, sebanyak 19 mahasiswa itu disebar di 10 instansi mitra yang berada di bawah naungan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Kepala Pusat Pengabdian LP2M IAIN Madura Moh Cholid Wardi, M.HI menyampaikan, sebagai lembaga keislaman di Pamekasan, IAIN Madura berupaya memberikan kontribusi nyata terhadap dunia. Khususnya, masyarakat yang berada di Negeri Jiran Indonesia dalam bidang pendidikan.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat memberi kontribusi dan membawa kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia yang berada di luar negeri,” harapnya.
Kegiatan itu juga diharapkan mendukung pelayanan pendidikan dan sosial lainnya di luar negeri. Khususnya, pelayanan terhadap para pekerja migran Indonesia (PMI).
Dengan demikian, kampus-kampus terutama IAIN Madura terus mengirimkan mahasiswa ke Malaysia maupun ke negara-negara lain yang membutuhkan sentuhan pelayanan di bidang pendidikan.
Shohinuddin, salah satu Dosen Pamong Pengabdian Internasional menyatakan, sanggar belajar yang ada di bawah naungan SIKL disediakan untuk pelajar dari pekerja migran ssal Indonesia.
Diharapkan, sanggar belajar dapat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sebanyak 10 lokasi tempat KKN Internasional itu masih terjaring dengan beberapa pondok pesantren di wilayah Madura.
Mulai dari Ikatan Mahasiswa Mambaul Ulum Bata-bata, Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan pesantren lainnya.
Dijelaskan, kolaborasi Kampus Taneyan Lanjheng dengan sejumlah lembaga pendidikan itu memiliki sejumlah rangkaian kegiatan menarik.
Di antaranya, Student Mobilitiy Program yang menjadi salah satu output dari KKN Internasional. Peserta KKN Internasonal akan dibawa ke kampus-kampus ternama di Malaysia untuk mempresentasikan konsep pendidikan hingga moderasi.
Moh Cholid Wardi memaparkan, Student Mobility Porgram merupakan tugas kolaborasi yang harus dilaksanakan peserta KKN Internasional selama berada di Malaysia.
“Peserta KKN Wajib mengkuti Student Mobility Program ini bukan sebagai akhir dari tugas KKN, namun sebagai pintu masuk untuk menjalin kolaborasi yang untuh antar perguruan tinggi di Malaysia,” katanya.
KKN Internasional itu tidak hanya memangkas nilai pada SKS KKN saja. Namun, sekaligus konversi nilai PPL dan tugas akhir dengan membuat jurnal pengabdian taraf internasional sehingga mahasiswa dapat dinyatakan lulus tanpa skripsi.
Sementara itu, salah seorang perwakilan peserta Pengabdian Internasional, Cholilur Rahman mengaku senang dapat melaksanakan KKN Internasional di Malaysia.
“Meskipu ada beberapa kultur yang berbeda, tetapi semangat dari anak-anak maupun sanggar bimbingan dapat menjadi reminder tersendiri untuk sama- sama belajar dan menyalurkan ilmu sebagai gambaran potret pendidikan di Kuala Lumpur secara umum,” katanya.
“KKN Internasional ini dapat menjadi sarana belajar dan bentuk kepedulian terhadap pendidikan untuk anak-anak Pekerja Migran Indonesia,” tandasnya. (imd/diend)