PAMEKASAN || KLIKMADURA – Wakil Bupati Pamekasan, H. Sukriyanto meninjau langsung panen garam rakyat di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Senin (22/9/2025).
Peninjauan tersebut untuk memastikan produksi berjalan lancar sekaligus memberi semangat kepada petani garam yang menghadapi tantangan cuaca.
Dalam kesempatan itu, H. Sukriyanto menegaskan cuaca menjadi faktor utama dalam proses kristalisasi garam. Ia menyebut cuaca tidak menentu membuat hasil panen petani sulit diprediksi.
“Saat ini cuaca tidak menentu, kadang panas, kadang hujan. Ini sangat mempengaruhi kualitas dan jumlah produksi garam,” katanya.
Mantan Kepala Desa Blaban itu mengakui kualitas garam rakyat Pamekasan cukup unggul. Hal itu terlihat dari warna garam yang putih bersih dan mudah diterima pasar.
“Garam kita terkenal putih dan bersih, kualitasnya sudah diakui. Pemerintah akan terus hadir memberi perhatian khusus, baik melalui bantuan langsung maupun promosi, agar garam rakyat cepat terserap pasar,” ujarnya.
Ia memastikan Pemkab Pamekasan akan terus memfasilitasi petani garam agar tetap produktif meski dihantam cuaca dan harga pasar yang fluktuatif. Promosi dan distribusi akan didorong agar garam rakyat memberi nilai tambah lebih besar.
“Garam rakyat adalah kebanggaan Pamekasan. Kita akan dorong promosi dan distribusi agar memberi nilai tambah bagi petani,” tuturnya.
Kepala Dinas Perikanan Pamekasan, Abdul Fata menyampaikan produksi garam tahun 2024 mencapai 119 ribu ton dengan rata-rata 122 ton per hektare. Namun hingga September 2025, produksi baru menyentuh 7,7 ribu ton dengan produktivitas 8,1 ton per hektare.
Menurutnya, Pamekasan memiliki 959 hektare tambak garam yang dikelola 169 kelompok usaha garam (Kugar). Dari total lahan tersebut, ada sekitar 1.636 petambak garam yang aktif memproduksi.
“Stok garam rakyat 2024 tercatat 21 ribu ton, dengan harga jual garam rakyat dari bulan Agustus hingga September 2025 berada di kisaran Rp1.200 sampai Rp1.400 per kilogram,” tandasnya. (ibl/nda)