Tarif Parkir Rp5.000 di Alun-Alun Sampang Bikin Resah, Warga Sebut Pungli Berkedok Resmi

- Jurnalis

Minggu, 14 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto kartu karcis pada saat Karang Taruna Expo Sampang 2025.

Foto kartu karcis pada saat Karang Taruna Expo Sampang 2025.

SAMPANG || KLIKMADURA – Keresahan publik kembali mencuat di Alun-Alun Trunojoyo Sampang. Saat gelaran Karang Taruna Expo 2025, pengunjung dikejutkan dengan tarif parkir yang melonjak hingga Rp5.000 untuk sepeda motor.

Padahal, sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Sampang tentang Retribusi Parkir, tarif resmi ditetapkan Rp2.000 untuk roda dua, Rp3.000 untuk mobil, dan Rp5.000 untuk bus atau truk.

Kenaikan sepihak itu langsung memicu protes keras dan dugaan adanya pungutan liar (pungli) yang merugikan masyarakat.

Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang, Hery Budiyanto, menegaskan pihaknya sudah menegur pengelola parkir nakal. Ia memastikan Dishub tidak terlibat dalam penarikan Rp5.000 tersebut.

Baca juga :  Membahayakan, Pemkab Sampang Resmi Hapus Goa Lebar sebagai Destinasi Wisata

“Tarif resmi tetap Rp2.000. Kalau ada yang menarik lebih, itu di luar ketentuan dan sudah kami beri teguran,” tegas Hery, Minggu (14/9/2025).

Sementara itu, Ketua Panitia Karang Taruna Expo 2025, Syafiil Anam, membantah pihak panitia ikut campur dalam pengelolaan parkir. Menurutnya, penggunaan karcis bergambar Karang Taruna Expo adalah bentuk penyesatan publik.

“Kalau tarif Rp5.000 silakan saja, tapi jangan membawa nama panitia. Kami tidak bertanggung jawab soal parkir,” ujarnya.

Kekecewaan pengunjung kian memuncak. AJ (23), mahasiswa asal Pantura, menilai pungutan itu sudah meresahkan dan mengikis kepercayaan masyarakat.

Baca juga :  Usai Dilantik, 70 Anggota PPK di Sampang Siap Sukseskan Pilkada Serentak 2024

“Tarif Rp5.000 ini di luar lumrah. Ini pungli yang benar-benar meresahkan. Kalau dibiarkan, masyarakat akan enggan datang ke acara seperti ini,” kesalnya.

Nada serupa disampaikan WH (35), warga Karangpenang. Ia menyebut kebijakan parkir itu tidak masuk akal dan mencederai rasa keadilan.

“Saya sangat kecewa. Mau parkir di alun-alun saja harus keluar Rp5.000. Ini bukan soal nominal, tapi soal ketidakadilan. Rasanya seperti diperas di tempat sendiri. Sangat memalukan kalau hal seperti ini dibiarkan,” tegasnya.

Hingga kini, sorotan publik terus mengarah pada praktik parkir liar berkedok resmi tersebut. Masyarakat mendesak aparat penegak hukum dan Pemkab Sampang turun tangan agar kejadian serupa tidak kembali terulang. (san/nda)

Baca juga :  Optimistis Hanura Sampang Usung Ra Mamak - Haji Ab Pada Pilkada 2024

Berita Terkait

Mengidap Hidrosefalus Sejak Lahir, Balita di Sampang Butuh Uluran Tangan Pemerintah
Rumah Warga Rapa Laok Sampang Dibobol Maling, Kerugian Tembus Rp111 Juta
Lepas dari Pengawasan, Bocah Lima Tahun Ditemukan Meninggal di Sungai Kali Kamoning Sampang
Polsek Camplong Amankan Tiga Motor Balap Liar di Perbatasan Sampang–Pamekasan
Polsek Kedungdung Tindak Tegas Judi Sabung Ayam, Lokasi Dibersihkan dan Tenda Dibakar
Bupati Sampang Lakukan Mutasi Besar-besaran, Kadis, Sekdis, Kabag, Camat hingga Lurah Dirotasi, Berikut Daftarnya!
Terduga Pelaku Minyak Curah Ilegal Dilepas, Aktivis Wadul Polres Sampang
Resahkan Warga, Spesialis Pencurian Helm di Sampang Akhirnya Dibekuk Polisi

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 08:44 WIB

Mengidap Hidrosefalus Sejak Lahir, Balita di Sampang Butuh Uluran Tangan Pemerintah

Senin, 17 November 2025 - 12:53 WIB

Rumah Warga Rapa Laok Sampang Dibobol Maling, Kerugian Tembus Rp111 Juta

Minggu, 16 November 2025 - 12:21 WIB

Lepas dari Pengawasan, Bocah Lima Tahun Ditemukan Meninggal di Sungai Kali Kamoning Sampang

Minggu, 16 November 2025 - 10:03 WIB

Polsek Camplong Amankan Tiga Motor Balap Liar di Perbatasan Sampang–Pamekasan

Jumat, 14 November 2025 - 14:44 WIB

Polsek Kedungdung Tindak Tegas Judi Sabung Ayam, Lokasi Dibersihkan dan Tenda Dibakar

Berita Terbaru

Sejumlah nelayan berada di atas kapal yang sandar di Pelabuhan Branta, Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. (LAILIYATUN NURIYAH / KLIKMADURA)

Pamekasan

Pemkab Pamekasan Ajukan 500 Nelayan Dilindungi Jamsostek

Kamis, 20 Nov 2025 - 08:05 WIB

SPPG Yayasan As-Salman Buddagan Pamekasan tampak sepi tanpa aktifitas dapur (LAILIYATUN NURIYAH/KLIK MADURA).

Pamekasan

Modal Macet, Distribusi MBG di Pamekasan Mandek

Rabu, 19 Nov 2025 - 23:12 WIB