SAMPANG || KLIKMADURA – Keresahan publik kembali mencuat di Alun-Alun Trunojoyo Sampang. Saat gelaran Karang Taruna Expo 2025, pengunjung dikejutkan dengan tarif parkir yang melonjak hingga Rp5.000 untuk sepeda motor.
Padahal, sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Sampang tentang Retribusi Parkir, tarif resmi ditetapkan Rp2.000 untuk roda dua, Rp3.000 untuk mobil, dan Rp5.000 untuk bus atau truk.
Kenaikan sepihak itu langsung memicu protes keras dan dugaan adanya pungutan liar (pungli) yang merugikan masyarakat.
Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang, Hery Budiyanto, menegaskan pihaknya sudah menegur pengelola parkir nakal. Ia memastikan Dishub tidak terlibat dalam penarikan Rp5.000 tersebut.
“Tarif resmi tetap Rp2.000. Kalau ada yang menarik lebih, itu di luar ketentuan dan sudah kami beri teguran,” tegas Hery, Minggu (14/9/2025).
Sementara itu, Ketua Panitia Karang Taruna Expo 2025, Syafiil Anam, membantah pihak panitia ikut campur dalam pengelolaan parkir. Menurutnya, penggunaan karcis bergambar Karang Taruna Expo adalah bentuk penyesatan publik.
“Kalau tarif Rp5.000 silakan saja, tapi jangan membawa nama panitia. Kami tidak bertanggung jawab soal parkir,” ujarnya.
Kekecewaan pengunjung kian memuncak. AJ (23), mahasiswa asal Pantura, menilai pungutan itu sudah meresahkan dan mengikis kepercayaan masyarakat.
“Tarif Rp5.000 ini di luar lumrah. Ini pungli yang benar-benar meresahkan. Kalau dibiarkan, masyarakat akan enggan datang ke acara seperti ini,” kesalnya.
Nada serupa disampaikan WH (35), warga Karangpenang. Ia menyebut kebijakan parkir itu tidak masuk akal dan mencederai rasa keadilan.
“Saya sangat kecewa. Mau parkir di alun-alun saja harus keluar Rp5.000. Ini bukan soal nominal, tapi soal ketidakadilan. Rasanya seperti diperas di tempat sendiri. Sangat memalukan kalau hal seperti ini dibiarkan,” tegasnya.
Hingga kini, sorotan publik terus mengarah pada praktik parkir liar berkedok resmi tersebut. Masyarakat mendesak aparat penegak hukum dan Pemkab Sampang turun tangan agar kejadian serupa tidak kembali terulang. (san/nda)














