NU Nextgen: Wasiat Peradaban untuk Generasi Masa Depan

- Jurnalis

Rabu, 28 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: M. Zulfiyan Alamsyah, Mahasiswa STAI Nahdlatul Ulama Malang.

———-

BUKU ini ditulis oleh KH Yahya Chalil Tsaquf (Gus Yahya), Rais Aam PBNU, sebagai manifestasi pemikiran dan arah strategis Nahdlatul Ulama dalam menghadapi tantangan global masa depan.

Merupakan ulasan daripada Muqoddimah Qonun Asasi Karya Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari yang menjadi khutbah pembuka pendirian Jam’iyyah Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926 M di Surabaya.

Dalam tradisi pemikiran Islam, karya ulasan semacam ini disebut syarah, komentar atau penjelasan atas sebuah karya seorang ulama atau pemikir.

Ia melihat pentingnya regenerasi intelektual, spiritual dan struktural dalam tubuh NU agar tetap relevan dan memimpin perubahan sosial yang konstruktif di tingkat nasional maupun global.

Baca juga :  [RESENSI BUKU] Menyoal Akuntabilitas DPRD dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Secara garis besar buku ini menyampaikan pesan-pesan kepada generasi muda Nahdlatul Ulama yang disebut sebagai NU Nextgen agar mereka memahami peran historis, ideologis, peradaban NU serta mampu memikul tanggung jawab melanjutkan perjuangan organisasi Islam terbesar di dunia ini.

Gus Yahya mengajak para pembaca untuk memahami peran NU sebagai aktor peradaban yang memiliki misi universal dalam membangun tatanan dunia yang damai, adil dan harmoni.

Belajar dari perjuangan Gus Dur, cara terbaik untuk menolong Islam adalah dengan menolong kemanusiaan secara keseluruhan. Jika kita hanya fokus pada kemenangan Islam, kita akan menghadapi kesulitan ketika Islam kalah.

Baca juga :  Di Hadapan Ratusan Kader Muda NU, Direktur Klik Madura Gelorakan Bijak Bermedia Sosial

Sebaliknya, jika kemanusiaan tertolong, Islam akan ikut tertolong. Begitu pula dengan Indonesia, cara terbaik untuk menolong Nahdlatul Ulama adalah dengan menolong Indonesia secara keseluruhan. Jika Indonesia selamat, maka NU akan selamat bersama-sama.

Melihat dinamika kemanusiaan yang terjadi dewasa ini, Nahdlatul Ulama merumuskan visi tentang apa yang ingin diperjuangkan dalam konteks kenyataan pergaulan kemanusiaan dan dinamika internasional untuk mewujudkan tatanan internasional yang adil dan harmonis yang disebut Humanitarian Islam.

Berakar dari frase Arab al-Islam lil Insaaniyah yang berarti Islam untuk kemanusiaan. Frase ini menegaskan bahwa Islam hadir untuk melayani dan mengabdi kepada umat manusia seluruhnya. Melalui Humanitarian Islam, NU berkomitmen pada prinsip penghormatan terhadap kesetaraan hak dan martabat manusia.

Baca juga :  Dalami Kasus Dugaan Ujaran Kebencian terhadap NU dan Muassis, Polda Jatim Panggil Pelapor

Perjuangan dalam agama bukan karena Allah Swt lemah dan memerlukan pembelaan, melainkan karena Allah Swt memerintahkan umat-Nya untuk memperjuangkan agama-Nya sebagai bentuk pengabdian sejati.

Dengan bahasa dan penyampaian yang mudah difahami, buku NU Nextgen bukan sekedar buku visi organisasi, tetapi sebuah wasiat peradaban untuk generasi penerus NU dan umat Islam.

Gus Yahya mengajak pembaca untuk tidak hanya mewarisi nilai, tetapi juga membangun masa depan peradaban yang inklusif, adil dan harmoni. Buku ini sangat layak dibaca oleh cendekiawan muslim dan siapa pun yang ingin terlibat dalam perubahan sosial berbasis nilai Islam Rahmatan lil ‘alamin. (*)

Berita Terkait

[RESENSI BUKU] Menyoal Akuntabilitas DPRD dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 13:11 WIB

[RESENSI BUKU] Menyoal Akuntabilitas DPRD dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Rabu, 28 Mei 2025 - 07:23 WIB

NU Nextgen: Wasiat Peradaban untuk Generasi Masa Depan

Berita Terbaru

Sejumlah nelayan berada di atas kapal yang sandar di Pelabuhan Branta, Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. (LAILIYATUN NURIYAH / KLIKMADURA)

Pamekasan

Pemkab Pamekasan Ajukan 500 Nelayan Dilindungi Jamsostek

Kamis, 20 Nov 2025 - 08:05 WIB

SPPG Yayasan As-Salman Buddagan Pamekasan tampak sepi tanpa aktifitas dapur (LAILIYATUN NURIYAH/KLIK MADURA).

Pamekasan

Modal Macet, Distribusi MBG di Pamekasan Mandek

Rabu, 19 Nov 2025 - 23:12 WIB