PAMEKASAN || KLIKMADURA – Kabupaten Pamekasan selama ini dikenal sebagai salah satu penghasil tata niaga tembakau terbesar di Pulau Garam. Julukan itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat di kota Gerbang Salam.
Wakil Ketua DPRD Pamekasan Khairul Umam berharap daerahnya tidak hanya berhenti pada sebutan penghasil tembakau mentah. Ia mendorong agar Pamekasan mampu naik kelas menjadi sentra industri tembakau.
“Pamekasan harus dikenal bukan hanya dari tata niaga, tapi juga industri tembakau, dari bahan mentah, produsen hingga barang jadi,” tegas Umam.
Politikus PKB itu menyebut, peran pemerintah daerah dan DPRD sangat penting untuk mendorong terwujudnya cita-cita tersebut.
Apalagi, tahun ini Pamekasan mendapat kucuran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) senilai Rp112,98 miliar.
Dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, bantuan sosial, hingga program lain yang langsung dirasakan masyarakat.
“Dengan penghasilan pajak yang tinggi, pemasukan daerah juga meningkat. Ini bisa memberdayakan masyarakat dari hasil cukai tembakau,” jelasnya.
Umam menilai, jika industri tembakau benar-benar berkembang, manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Bahkan, Pamekasan berpotensi menjadi pusat perputaran ekonomi di Madura.
“Sehingga seluruh masyarakat Pamekasan bisa merasakan dampaknya. Kalau sudah menjadi industri tembakau, Insya Allah akan lebih besar lagi manfaatnya,” ujar Umam optimistis.
Politisi asal Dapil II Pamekasan itu berharap, semua pihak bersatu mendorong Pamekasan menuju cita-cita tersebut. Sebab, akan sangat bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat.
“Pasti akan kami upayakan. Yang terpenting solid dan kompak untuk mewujudkan Pamekasan hebat,” tandasnya. (enk/nda)