PAMEKASAN || KLIKMADURA – Ketersediaan guru di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 29 Pamekasan belum sepenuhnya terpenuhi.
Salah satunya, guru mata pelajaran muatan lokal (mulok) bahasa daerah, yang hingga kini belum ada.
Kepala SRMP 29 Pamekasan, Aisyah Minarni Mukti mengatakan, pembelajaran bahasa daerah sebenarnya serumpun dengan bahasa Indonesia. Namun, guru yang ada hanya menguasai sebagian materi.
“Iya, hanya beberapa saja katanya. Kayak carakan itu belum bisa. Kalau ondhegenna bhasa masih paham, jadi tidak ada masalah,” jelasnya.
Aisyah menyatakan siap apabila harus merangkap sebagai pengajar mulok bahasa daerah. Menurutnya, beban mengajar tidak terlalu berat karena hanya dua jam pelajaran untuk dua rombongan belajar.
“Saya siap merangkap itu. Dasarnya saya guru master, insyaAllah aman dan bisa ter-cover,” tegasnya.
Selain mata pelajaran wajib, SRMP 29 Pamekasan juga aktif menggelar kegiatan ekstrakurikuler.
Mulai dari sepak bola, bulutangkis, hingga kajian kitab yang dilaksanakan dua kali dalam sepekan.
“Semuanya sudah sesuai juknis dari pusat, aman semua,” pungkasnya. (enk/nda)