Siswa SDN Pasanggar 1 Diduga Keracunan MBG, DPRD Pamekasan Bakal Panggil Pengelola Dapur

- Jurnalis

Jumat, 19 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Halili Yasin. (KLIKMADURA)

Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Halili Yasin. (KLIKMADURA)

PAMEKASAN || KLIKMADURA – Dugaan keracunan makanan yang dialami sejumlah siswa SDN Pasanggar 1, Kecamatan Pegantenan, langsung mengundang perhatian serius DPRD Pamekasan.

Komisi IV bahkan menyiapkan langkah tegas dengan memanggil semua pihak terkait dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Halili Yasin, menegaskan pihaknya akan memanggil kepala dapur, ahli gizi, hingga yayasan pelaksana untuk dimintai keterangan. Tujuannya agar insiden serupa tidak kembali terjadi.

“Pengawasan ketat dan standar kebersihan harus menjadi perhatian utama. Kami tidak ingin ada lagi anak sekolah yang jadi korban,” tegasnya, Kamis (18/9/2025).

Baca juga :  Cegah Penyakit DBD, Saka Bakti Husada Ranting Pademawu Periksa 115 Kamar Mandi

Halili menyebut, banyak hal yang perlu diperiksa, mulai dari dokumen resmi, sertifikat keahlian tenaga masak, hingga pelatihan sesuai aturan Dinas Kesehatan.

“Kami belum tahu apakah semua syarat sudah dipenuhi. Pihak yayasan juga akan kami mintai keterangan,” ujarnya.

Politisi asal partai berlambang Ka’bah itu menyoroti simpang siurnya jumlah korban. Informasi yang beredar berbeda-beda, ada yang menyebut 4, 6, bahkan 8 siswa.

“Sekolah bilang 4 anak kelas 3, polisi mencatat 8, sementara kabar lain menyebut 6. Data ini tidak sama, jadi harus diluruskan,” ungkapnya.

Baca juga :  Ketua DPRD Pamekasan Yakin Aksi Mahasiswa Berjalan Damai, Minta Tak Mudah Terprovokasi

Halili menegaskan, pemanggilan nantinya bukan hanya sekadar mencari klarifikasi, melainkan juga untuk memberikan pemahaman pentingnya menjaga mutu makanan bagi siswa.

“Program ini baik, tapi kalau tidak diawasi ketat justru bisa menimbulkan bahaya. Kejadian di Pegantenan harus jadi peringatan agar sekolah lain lebih disiplin,” tandasnya. (ibl/nda)

Berita Terkait

Rekonstruksi Bongkar Fakta Baru, Istri ASN Sampang Resmi Jadi Tersangka Penganiayaan Kurir JNT
Capaian Imunisasi Campak di Pamekasan Masih Rendah, Dinkes Akui Banyak Kendala
SIHT Pamekasan Siap Beroperasi, Tunggu Restu Bupati
Kasus Campak di Pamekasan Makin Gawat, Angka Kematian Bertambah Jadi 7 Anak
Akhir September, 20 Pejabat Eselon II di Pamekasan Siap Diguncang Rotasi Besar-Besaran
Desa Palalang Mulai Digitalisasi, Mahasiswa Al-Amien Prenduan Luncurkan Layanan QR Code Mapping
Kasus Rumah Dihancurkan di Pamekasan Belum Terungkap, Korban Histeris Minta Polisi Segera Tahan Pelaku
BLT DBHCHT Pamekasan Belum Cair, Ribuan Buruh Rokok dan Tani Tembakau Menunggu

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 09:44 WIB

Rekonstruksi Bongkar Fakta Baru, Istri ASN Sampang Resmi Jadi Tersangka Penganiayaan Kurir JNT

Rabu, 24 September 2025 - 10:07 WIB

SIHT Pamekasan Siap Beroperasi, Tunggu Restu Bupati

Rabu, 24 September 2025 - 09:07 WIB

Kasus Campak di Pamekasan Makin Gawat, Angka Kematian Bertambah Jadi 7 Anak

Rabu, 24 September 2025 - 07:36 WIB

Akhir September, 20 Pejabat Eselon II di Pamekasan Siap Diguncang Rotasi Besar-Besaran

Selasa, 23 September 2025 - 09:18 WIB

Desa Palalang Mulai Digitalisasi, Mahasiswa Al-Amien Prenduan Luncurkan Layanan QR Code Mapping

Berita Terbaru

Kabid Informasi dan Pembinaan Aparatur BKPSDM Sampang, Hendro Sugiarto. (DOK. KLIKMADURA)

Sampang

BKPSDM Sampang Tegaskan Rekrutmen Nakes Sesuai Kebutuhan

Kamis, 25 Sep 2025 - 09:38 WIB