Pelaku Bully SMPN 2 Pademawu Dinyatakan Bersalah, Divonis 6 Bulan Pembinaan di Ponpes

- Jurnalis

Jumat, 10 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana sidang putusan kasus perundungan di PN Pamekasan (Lailiyatun Nuriyah/KLIK MADURA).

Suasana sidang putusan kasus perundungan di PN Pamekasan (Lailiyatun Nuriyah/KLIK MADURA).

PAMEKASAN || KLIKMADURA – Kasus perundungan terhadap siswi SMPN 2 Pademawu, Pamekasan, akhirnya mencapai babak akhir.

Pengadilan Negeri (PN) Pamekasan menjatuhkan vonis enam bulan pembinaan di Pondok Pesantren Baiturrahman Desa Teja, serta satu bulan pelatihan kerja bagi pelaku berinisial P.

Ibu korban, Linda, mengaku menerima dengan berat hati putusan tersebut. Ia menilai hukuman itu belum sepenuhnya memberikan rasa keadilan, meski tetap bersyukur pelaku mendapat sanksi yang diharapkan bisa menimbulkan efek jera.

“Sebenarnya kurang puas, tapi mau bagaimana lagi kalau sudah seperti itu. Iya, harus menerima,” ujarnya usai persidangan di PN Pamekasan.

Baca juga :  Gagal Damai, Kasus Bully SMPN 2 Pademawu Lanjut ke Kejaksaan, Korban Trauma Berat!

Linda mengungkapkan, pihak keluarga sudah memaafkan pelaku, meski sang anak belum pernah mendapat permintaan maaf langsung dari pelaku sendiri.

“Yang datang meminta maaf hanya orang tuanya, sudah sekitar lima kali ke rumah,” tambahnya.

Perempuan berhijab itu bersyukur, permohonan penasihat hukum pelaku agar anaknya menjalani hukuman sebagai tahanan rumah tidak dikabulkan majelis hakim.

Menurutnya, pembinaan di pondok pesantren jauh lebih mendidik dan memberi pelajaran berharga bagi pelaku.

“Alhamdulillah tidak dikabulkan tahanan rumah. Kalau begitu kan tidak ada efek jeranya,” tutur Linda.

Baca juga :  SMKN 3 Pamekasan Tolak MBG SPPG Garuda Jaya, SPPG Klampar Proppo Dinilai Langgar Kesepakatan

Ia berharap kasus serupa tak lagi terjadi di Kabupaten Pamekasan. Kejadian yang menimpa anaknya tidak terjadi pada orang lain.

“Cukup anak saya yang jadi korban. Jangan sampai ada anak lain yang mengalami hal seperti ini,” harapnya.

Sementara itu, penasihat hukum pelaku, Lukman Hakim, menyampaikan bahwa pihaknya menerima keputusan pengadilan dan tengah menunggu proses eksekusi dari Kejaksaan Negeri Pamekasan untuk pemberangkatan ke Ponpes Baiturrahman.

“Kami menerima putusan tersebut. Sekarang masih menunggu jaksa untuk proses pemberangkatan ke pondok,” pungkasnya. (enk/nda)

Berita Terkait

Sukses! 1.000 Guru di Pamekasan Tumpah Ruah Hadiri Gebyar Pendidikan
Kanim Pamekasan Perkuat Sinergi Lintas Instansi dan Akademisi untuk Tingkatkan Pelayanan Publik
Kanim Pamekasan Borong Dua Penghargaan pada Rakor Kinerja 2025 Imigrasi Jatim
Puskesmas Pademawu Kembali Torehkan Prestasi, Sabet Juara 3 Ajang Kebugaran ASN 2025!
Tiga Kepsek Visioner Terbaik Bakal Dapat Bantuan Pendidikan dari PT. Royal Group
SPPG Yayasan Ibnu Bachir Banyupelle Disorot, Menu Minim Gizi dan Mirip Berkat Tahlilan
Tiga Terbaik Kepsek Visioner Ditentukan, Guru Besar UIN Madura Pimpin Rapat Finalisasi
Luar Biasa! Pamekasan Raih Predikat Kabupaten Informatif dengan Nilai Nyaris Sempurna

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 12:00 WIB

Sukses! 1.000 Guru di Pamekasan Tumpah Ruah Hadiri Gebyar Pendidikan

Kamis, 4 Desember 2025 - 09:20 WIB

Kanim Pamekasan Perkuat Sinergi Lintas Instansi dan Akademisi untuk Tingkatkan Pelayanan Publik

Kamis, 4 Desember 2025 - 09:04 WIB

Kanim Pamekasan Borong Dua Penghargaan pada Rakor Kinerja 2025 Imigrasi Jatim

Selasa, 2 Desember 2025 - 09:38 WIB

Puskesmas Pademawu Kembali Torehkan Prestasi, Sabet Juara 3 Ajang Kebugaran ASN 2025!

Selasa, 2 Desember 2025 - 00:23 WIB

Tiga Kepsek Visioner Terbaik Bakal Dapat Bantuan Pendidikan dari PT. Royal Group

Berita Terbaru