PAMEKASAN || KLIKMADURA – Di tengah keresahan puluhan korban dugaan penipuan oleh agen sah Pegadaian Syariah Pamekasan, Hozizah, perusahaan pelat merah itu justru menggelar Festival Ramadan.
Kegiatan tersebut digelar di halaman Bakorwil Pamekasan, Selasa (4/2/2025).Acara yang berlangsung meriah itu menuai kecaman dari pengacara korban, Ach Jailani.
Ia menilai kegiatan tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap para korban yang hingga kini masih berjuang menuntut ganti rugi.
“Kegiatan ini penghinaan terhadap korban. Mereka (Pegadaian) menari-nari di atas penderitaan orang banyak. Saya mengecam keras acara ini,” ujar Jailani.
Menurutnya, di saat korban masih menunggu kejelasan terkait hak mereka, perusahaan BUMN itu malah menggelar pesta yang dinilai tidak mengedepankan asas kemanusiaan.
Apalagi, sudah jelas keterangan Hozizah di Pengadilan Negeri (PN) Pamekasan yang menyatakan ada keterlibatan pegadaian atas perbuatannya.
“Melihat kondisi yang terjadi, seharusnya Pegadaian tidak menggelar kegiatan yang pasti menghabiskan uang banyak. Ini melukai hati para korban,” katanya.
“Apa kata para korban ketika tahu Pegadaian mengadakan acara mewah sementara mereka sendiri mengalami kesengsaraan akibat kerugian yang diderita,” tambahnya.
Jailani menilai, dana yang digunakan untuk festival lebih baik diberikan kepada para korban sebagai bentuk tanggung jawab moral.
“Acara itu sangat tidak bermanfaat. Mending uangnya diberikan kepada korban, pasti lebih berguna,” tuturnya.
Sementara itu, Humas Kanwil Jatim, Mahasri belum memberikan tanggapan terkait polemik tersebut.
Sebelumnya, puluhan korban bersama kuasa hukumnya telah melakukan aksi demonstrasi di Kantor Pegadaian Syariah Pamekasan.
Bahkan, mereka sempat menyegel kantor tersebut sebagai bentuk protes atas dugaan penipuan yang dilakukan oleh Hozizah, selaku agen resmi Pegadaian Syariah. Para korban menuntut tanggung jawab Pegadaian atas kerugian yang mereka alami. (ibl/diend)