Meski Berdamai, Guru SMAN 1 Pamekasan yang Pukul Siswa Tetap Disanksi

- Jurnalis

Jumat, 1 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang guru melintas di depan SMAN 1 Pamekasan. (LAILIYATUN NURIYAH / KLIKMADURA)

Seorang guru melintas di depan SMAN 1 Pamekasan. (LAILIYATUN NURIYAH / KLIKMADURA)

PAMEKASAN || KLIKMADURA – Aksi pemukulan yang dilakukan seorang guru terhadap siswanya di SMAN 1 Pamekasan awal pekan lalu berakhir damai.

Meski demikian, guru yang bersangkutan tetap mendapat sanksi dari pihak sekolah. Yakni, dinonaktifkan sementara.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Jawa Timur Wilayah Pamekasan Slamet Goestiantoko menyampaikan, kasus pemukulan itu diselesaikan secara kekeluargaan. Orang tua siswa memilih jalan damai dan tidak memperpanjang masalah.

“Orang tua murid tersebut sudah sepakat untuk tidak memperpanjang permasalahannya. Sudah damai, kejadiannya hari Senin kemarin, keesokannya sudah selesai,” terang Slamet saat dikonfirmasi, Kamis (31/7/2025).

Baca juga :  8 SMA Negeri di Pamekasan Tak Dapat Tambahan Kuota Siswa

Meski demikian, Slamet menegaskan bahwa tindakan pemukulan terhadap siswa, terlebih dengan cara yang berlebihan, tetap tidak dibenarkan. Ia mengingatkan agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi.

“Bahkan sudah sesuai dengan ajaran Islam bahwa tidak boleh memukul kaki ke atas,” tegasnya.

Sebagai langkah administratif, guru tersebut dicabut sementara hak mengajarnya. Terutama, di kelas tempat kejadian pemukulan itu. Sanksi lainnya diserahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah.

Ia menambahkan, pembinaan terhadap para guru di Pamekasan sudah dilakukan secara berkala. Dengan harapan, guru menjalankan kegiatan pembelajaran sesuai ketentuan.

Baca juga :  PLN UP3 Madura Mengajar: Menginspirasi Generasi Muda dan Membangun Kesadaran Kelistrikan

Kepala SMAN 1 Pamekasan Ali Umar Arhab membenarkan insiden tersebut. Namun ia memilih irit bicara saat ditanya soal kronologi kejadian.

“Sudah damai. Mohon maaf, kami tidak bisa menyampaikan permasalahannya. Khawatir akan jadi boomerang. Intinya, permasalahan sudah selesai,” ujarnya singkat.

Sementara itu, kondisi sekolah pada Kamis siang tampak lengang. Aktivitas belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasa, namun tanpa kehadiran guru yang bersangkutan. (enk/nda)

Berita Terkait

Rekonstruksi Bongkar Fakta Baru, Istri ASN Sampang Resmi Jadi Tersangka Penganiayaan Kurir JNT
Capaian Imunisasi Campak di Pamekasan Masih Rendah, Dinkes Akui Banyak Kendala
SIHT Pamekasan Siap Beroperasi, Tunggu Restu Bupati
Kasus Campak di Pamekasan Makin Gawat, Angka Kematian Bertambah Jadi 7 Anak
Akhir September, 20 Pejabat Eselon II di Pamekasan Siap Diguncang Rotasi Besar-Besaran
Desa Palalang Mulai Digitalisasi, Mahasiswa Al-Amien Prenduan Luncurkan Layanan QR Code Mapping
Kasus Rumah Dihancurkan di Pamekasan Belum Terungkap, Korban Histeris Minta Polisi Segera Tahan Pelaku
BLT DBHCHT Pamekasan Belum Cair, Ribuan Buruh Rokok dan Tani Tembakau Menunggu

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 09:44 WIB

Rekonstruksi Bongkar Fakta Baru, Istri ASN Sampang Resmi Jadi Tersangka Penganiayaan Kurir JNT

Rabu, 24 September 2025 - 10:07 WIB

SIHT Pamekasan Siap Beroperasi, Tunggu Restu Bupati

Rabu, 24 September 2025 - 09:07 WIB

Kasus Campak di Pamekasan Makin Gawat, Angka Kematian Bertambah Jadi 7 Anak

Rabu, 24 September 2025 - 07:36 WIB

Akhir September, 20 Pejabat Eselon II di Pamekasan Siap Diguncang Rotasi Besar-Besaran

Selasa, 23 September 2025 - 09:18 WIB

Desa Palalang Mulai Digitalisasi, Mahasiswa Al-Amien Prenduan Luncurkan Layanan QR Code Mapping

Berita Terbaru

Kabid Informasi dan Pembinaan Aparatur BKPSDM Sampang, Hendro Sugiarto. (DOK. KLIKMADURA)

Sampang

BKPSDM Sampang Tegaskan Rekrutmen Nakes Sesuai Kebutuhan

Kamis, 25 Sep 2025 - 09:38 WIB