PAMEKASAN || KLIKMADURA – Kasus campak di Kabupaten Pamekasan masih belum terkendali. Program imunisasi serentak terus digencarkan, namun capaian di lapangan masih rendah.
Dari total 17 puskesmas, hanya tujuh yang berhasil mencapai lebih dari 60 persen. Sisanya masih tertahan di angka 53,9 persen, bahkan Puskesmas Pegantenan baru menyentuh 36,5 persen.
Kepala Dinkes Pamekasan, dr. Saifudin, mengakui capaian tersebut terhambat oleh berbagai faktor.
Mulai dari jadwal yang belum tertata hingga penolakan orang tua karena kurangnya pemahaman soal imunisasi.
“Memang ada beberapa kendala. Banyak orang tua yang belum memberi persetujuan karena khawatir efek samping dan terpengaruh opini luar,” jelas Saifudin.
Dinkes terus melakukan upaya edukasi, salah satunya dengan melibatkan langsung orang tua di Puskesmas Larangan Badung. Mereka diberi penjelasan tentang manfaat imunisasi dan keamanannya.
“Kami selalu sampaikan bahwa imunisasi ini halal, tidak berbahaya, dan justru melindungi anak-anak kita. Media juga diharapkan ikut membantu menyebarkan informasi ini,” tegas Saifudin yang juga menjabat Ketua MKEK IDI Cabang Pamekasan. (enk/nda)