Nelayan Kembali Usir Kapal Induk PT KEI, Desak Hentikan Aktivitas Migas di Laut Kangean

- Jurnalis

Rabu, 29 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana laut Kangean saat nelayan mengusir kapal induk milik PT. Kangean Energi Indonesia (KEI). (ISTIMEWA)

Suasana laut Kangean saat nelayan mengusir kapal induk milik PT. Kangean Energi Indonesia (KEI). (ISTIMEWA)

SUMENEP || KLIKMADURA — Suasana perairan Kangean kembali memanas. Kapal induk milik PT Kangean Energi Indonesia (KEI) yang sebelumnya telah diusir nelayan, kembali beroperasi di kawasan laut Kangean.

Kondisi itu memicu kemarahan warga, hingga akhirnya nelayan kembali melakukan aksi pengejaran dan pengusiran, Rabu (29/10/2025).

Aksi tersebut merupakan bentuk protes keras masyarakat terhadap perusahaan migas yang dinilai tetap nekat beroperasi meski sudah ada penolakan tegas dari warga.

Para nelayan menilai aktivitas eksplorasi seismik tiga dimensi (3D) yang dilakukan PT KEI berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat pesisir.

Baca juga :  Kejari Sumenep Tetapkan Eks Direktur Operasional PT Sumekar sebagai Tersangka Kasus Pengadaan Kapal Cepat

Salah satu tokoh nelayan, Haji Karib, menegaskan bahwa masyarakat bersatu menolak segala bentuk operasi seismik maupun kegiatan lain yang dilakukan PT KEI di perairan Kangean.

“Kami tegas menolak aktivitas seismik tiga dimensi yang dilakukan PT Kangean Energi Indonesia karena diyakini bisa merusak lingkungan laut kami. Ini bukan sekadar penolakan, tapi bentuk perjuangan untuk menjaga laut Kangean agar tetap lestari,” ujarnya.

Haji Karib menambahkan, nelayan menuntut agar PT KEI segera menghentikan seluruh aktivitas migas dan angkat kaki dari perairan Kangean.

Dia menegaskan bahwa masyarakat akan terus melakukan pengusiran jika perusahaan tetap memaksa beroperasi.

Baca juga :  195 Santri Ponpes Al-Amien Putri 1 Diwisuda, Pimpinan dan Pengasuh Titip Jaga Adab dan Akhlak

“Kalau mereka tetap datang, kami juga akan terus mengusir. Ini tanah dan laut kami. Kami tidak akan diam ketika laut kami dirusak,” tegasnya.

Masyarakat menilai aktivitas seismik berpotensi menimbulkan gangguan ekosistem laut, merusak terumbu karang, dan mengganggu habitat ikan yang menjadi sumber penghidupan utama nelayan setempat.

Hingga kini, gelombang penolakan terhadap kegiatan eksplorasi migas di Kepulauan Kangean terus menguat. (nda)

Berita Terkait

Aliansi Masyarakat Peduli Kangean Desak Syahbandar Cabut Izin Kapal PT KEI
Alumni ITS Tolak Eksplorasi Migas di Kangean, Soroti Risiko Lingkungan dan Transparansi Izin
HSN 2025, Bupati Fauzi Wajibkan ASN Sumenep Berpakaian Santri Selama Tiga Hari
Dinilai Langgar Aturan, IKSASS Kangean Tolak Tambang Migas
Soal Gempa Bumi Pulau Sapudi Diduga Dipicu Pengeboran Migas, Begini Penjelasan BMKG
Tokoh Pemuda Sapudi Desak HCML Buka Data Injeksi Fluida, Diduga Jadi Pemicu Gempa
Warga Kangean Bersatu Tolak Eksplorasi Migas, Sebut Pemerintah Lebih Bela Investor
Akibat Ketimpangan Pembangunan dan Jauhnya Layanan Publik Dasar, Akademisi Dorong Pemekaran Kepulauan Kangean

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 02:44 WIB

Nelayan Kembali Usir Kapal Induk PT KEI, Desak Hentikan Aktivitas Migas di Laut Kangean

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:42 WIB

Aliansi Masyarakat Peduli Kangean Desak Syahbandar Cabut Izin Kapal PT KEI

Minggu, 26 Oktober 2025 - 11:00 WIB

Alumni ITS Tolak Eksplorasi Migas di Kangean, Soroti Risiko Lingkungan dan Transparansi Izin

Senin, 20 Oktober 2025 - 12:56 WIB

HSN 2025, Bupati Fauzi Wajibkan ASN Sumenep Berpakaian Santri Selama Tiga Hari

Jumat, 17 Oktober 2025 - 07:40 WIB

Dinilai Langgar Aturan, IKSASS Kangean Tolak Tambang Migas

Berita Terbaru