KH. Musleh Adnan Minta Masyarakat Waspadai Judol

- Jurnalis

Sabtu, 13 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KH. Musleh Adnan saat berceramah pada acara temu alumni dan wisuda purnasiswa Yayasan Pesantren Nurul Huda, Gingging, Bluto, Sumenep. (DOK. KLIK MADURA)

KH. Musleh Adnan saat berceramah pada acara temu alumni dan wisuda purnasiswa Yayasan Pesantren Nurul Huda, Gingging, Bluto, Sumenep. (DOK. KLIK MADURA)

SUMENEP || KLIKMADURA – Judi online (judol) menyasar masyarakat dari berbagai latar belakang usia. Mulai dari orang tua hingga anak-anak.

Bahkan, dari kalangan pegawai instasi pemerintahan juga terpapar judol. Dengan demikian, seluruh lapisan masyarakat harus bahu membahu mengantisipasi paparan judi tersebut.

Penceramah kodang Madura, KH. Musleh Adnan juga ikut mengomentari judol tersebut pada saat berceramah di Yayasan Pesantren Nurul Huda, Gingging, Bluto, Sumenep, Madura, Sabtu (13/7/2024).

Kiai Musleh meminta seluruh orang tua aktif mengawasi dan mengontrol anaknya. Sebab, sudah banyak anak-anak menjadi korban judol.

Baca juga :  Warga Sumenep Keberatan Progam Mudik Gratis Kemenhub Pakai Aplikasi Express Bahari Mobile

Kiai Musleh menyampaikan, judol bukan hanya berbahaya pada kondisi keuangan. Tapi, juga berbahaya bagi keselamatan bahkan nyawa seseorang.

“Banyak orang bunuh diri setelah terlilit hutang karena judi online ini, makanya ayo awasi anak-anak kita agar tidak terpengaruh judi online,” katanya di hadapan ratusan wali murid Yayasan Pesantren Nurul Huda.

Pendakwah asal Pamekasan itu menyampaikan, tidak ada judi online yang menguntungkan. Judi secara digital itu sudah diatur agar tidak ada pemain yang menang.

Biasanya, pemain judol menang saat awal bermain. Sebenarnya bukan menang, tapi sengaja dimenangkan agar terlena dan ingin main lagi  dengan uang yang lebih banyak.

Baca juga :  Pulau Giliyang, Surganya Wisata di Sumenep yang Wajib Dikunjungi  

“Misalnya, main pertama dengan modal Rp 3 juta menang, akhirnya main lagi dengan modal yang lebih besar dan kalah, seterusnya kalah sampai hutangnya menumpuk,” katanya mencontohkan.

Dengan demikian, Kiai Musleh meminta masyarakat menghindari judol. Bahkan, orang tua harus melakukan pengawasan maksimal agar anaknya tidak terpapar judol tersebut.

“Saya sedikit kecewa, karena melihat berita kalau pegawai KPK juga terpapar judi online. Lalu siapa yang akan mengawasi kalau pengawasnya juga bermain judi online,” tandasnya. (diend)

Berita Terkait

HSN 2025, Bupati Fauzi Wajibkan ASN Sumenep Berpakaian Santri Selama Tiga Hari
Dinilai Langgar Aturan, IKSASS Kangean Tolak Tambang Migas
Soal Gempa Bumi Pulau Sapudi Diduga Dipicu Pengeboran Migas, Begini Penjelasan BMKG
Tokoh Pemuda Sapudi Desak HCML Buka Data Injeksi Fluida, Diduga Jadi Pemicu Gempa
Warga Kangean Bersatu Tolak Eksplorasi Migas, Sebut Pemerintah Lebih Bela Investor
Akibat Ketimpangan Pembangunan dan Jauhnya Layanan Publik Dasar, Akademisi Dorong Pemekaran Kepulauan Kangean
Teken MoU dengan Kejati Jatim, Bupati Fauzi Tegaskan Sumenep Siap Jadi Contoh Penerapan Restorative Justice
Pulau Sepudi Gempa Lagi, Siswa SD Panik Lari Berhamburan ke Luar Kelas

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 12:56 WIB

HSN 2025, Bupati Fauzi Wajibkan ASN Sumenep Berpakaian Santri Selama Tiga Hari

Jumat, 17 Oktober 2025 - 07:40 WIB

Dinilai Langgar Aturan, IKSASS Kangean Tolak Tambang Migas

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:40 WIB

Soal Gempa Bumi Pulau Sapudi Diduga Dipicu Pengeboran Migas, Begini Penjelasan BMKG

Kamis, 16 Oktober 2025 - 07:05 WIB

Tokoh Pemuda Sapudi Desak HCML Buka Data Injeksi Fluida, Diduga Jadi Pemicu Gempa

Minggu, 12 Oktober 2025 - 22:41 WIB

Warga Kangean Bersatu Tolak Eksplorasi Migas, Sebut Pemerintah Lebih Bela Investor

Berita Terbaru

Catatan Pena

Migas Madura, Potensi dalam Kebiri Regulasi

Selasa, 21 Okt 2025 - 00:41 WIB