Usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil. Kalimat itu tepat menggambarkan perjalanan Imam Agus Faizial, siswa kelas XII SMAN 3 Pamekasan, yang berhasil meraih juara 3 Duta Genre Jawa Timur 2025.
Di balik pencapaiannya, ada kerja keras, dedikasi, serta pengalaman berharga yang turut ditempa lewat Public Speaking Class (PSC) Klik Madura.
———-
LAILIYATUN NURIYAH, Pamekasan, Klik Madura.
—-
SUASANA pagi di SMAN 3 Pamekasan kala itu masih dipenuhi kegiatan belajar mengajar. Di ruang tamu sekolah, jurnalis Klik Madura menunggu, hingga datang seorang remaja bertubuh tegap dengan pakaian rapi. Sambil tersenyum ia menyapa ramah, “Kak, saya Faiz, mungkin bisa ngobrol di ruang sebelah.”
Percakapan pun mengalir. Faiz menceritakan bagaimana dirinya bisa sampai ke podium juara 3 Duta Genre Jawa Timur. “Awalnya melalui seleksi di tingkat kabupaten. Alhamdulillah terpilih sebagai juara pertama, lalu lanjut ke provinsi,” kisahnya.
Bagi Faiz, melangkah ke tingkat provinsi bukan hal yang mudah. Ia harus menjalani proses panjang, termasuk pengabdian satu tahun penuh di Kabupaten Pamekasan.
Dari sejumlah program yang ditawarkan, Faiz memilih fokus pada isu lansia dengan tema Lansia Energi Tua Raga dan Jiwa (Lentera).
“Program itu memang dikhususkan untuk lansia di Pamekasan. Kami menggelar banyak kegiatan, salah satunya berkolaborasi dengan klub senam dan perkumpulan pensiunan PNS,” jelasnya.
Tak hanya itu, Faiz juga aktif memberikan edukasi dan sosialisasi agar para lansia lebih sehat, produktif, dan bahagia.
Selain pengalaman organisasi, Faiz mengaku banyak belajar tentang percaya diri dan berbicara di depan umum. Salah satu bekal penting yang dia rasakan datang dari pelatihan Public Speaking Klik Madura.
“Alhamdulillah, saya dapat ilmu public speaking dari kelas Klik Madura batch pertama. Di sana saya belajar cara bersikap, memahami audiens, dan tampil lebih percaya diri. Itu sangat mendukung saya di panggung Duta Genre,” ungkapnya.
Faiz menegaskan, tujuan utama mengikuti Duta Genre adalah agar bisa memberi dampak nyata bagi remaja di Pamekasan. Ia ingin menjadi bagian dari perubahan positif, terutama untuk menghindarkan remaja dari pernikahan dini dan perilaku berisiko.
“Semoga saya bisa menjadi motor penggerak bagi generasi penerus agar merencanakan masa depan lebih baik, sehat, kuat, dan ceria,” tegasnya.
Selain Duta Genre, Faiz juga aktif mengikuti berbagai ajang, mulai dari KTI, FLS2N, hingga mempersiapkan olimpiade medspin di Universitas Airlangga. Cita-citanya jelas, yakni masuk sekolah kedinasan dan terus berprestasi.
Keberhasilan Faiz tidak lepas dari peran Forum Genre Indonesia (FGI) Pamekasan. Ketua FGI, Rofli Ainur Roziq, menegaskan bahwa strategi kekeluargaan dan gotong royong menjadi kunci.
“Kekuatan kami bukan hanya intelektual, tapi kekeluargaan. Dengan kebersamaan, sinergi, dan kerja sama, Faiz bisa mengharumkan nama Pamekasan,” kata Rofli.
Prestasi Imam Agus Faizial menjadi bukti nyata bahwa pembinaan remaja membutuhkan wadah, dukungan, dan kesempatan. Klik Madura merasa bangga telah menjadi bagian dari perjalanannya. Khususnya, dalam menempa skill public speaking yang terbukti menjadi senjata penting di panggung Duta Genre. (*)