PAMEKASAN || KLIKMADURA – Pemecatan secara sepihak yang dilakukan Yayasan Al-Uswah Pamekasan terhadap sejumlah guru berdampak fatal. Guru-guru yang tidak dipecat memilih mundur secara berjamaah.
Kemudian, para wali murid sudah ambil ancang-ancang untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain. Bahkan, para orang tua murid itu juga berencana akan meminta uang pembangunan yang sudah dibayarkan kepada pihak yayasan.
“Wali murid masih rembukan, uang pembangunan yang sudah masuk mau diminta lagi meski tidak utuh, lumayan Rp 7,5 juta persiswa,” kata salah satu wali murid yang enggan disebut namanya.
Menurutnya, beberapa hari lalu Komite SDIT Al-Uswah menggelar rapat via zoom. Terdapat 10 poin yang menjadi pembahasan pada rapat daring tersebut.
Di antaranya, guru yang mundur akan dikenakan penalti tiga kali lipat dari gaji. Kecuali, guru-guru yang dipecat.
“Hasil rapat itu juga meminta Ketua Komite Yayasan Al-Uswah Pamekasan Ilham Mauluddin untuk menanyakan kepada pihak yayasan apakah sekolah ini terus berlanjut atau ditutup karena guru-guru sudah mundur,” katanya.
Informasi yang dihimpun Klik Madura, Yayasan Al-Uswah memberikan kesempatan kepada para guru baik yang memundurkan diri untuk kembali mengajar. Namun, para guru tersebut tetap bersikukuh untuk berhenti.
Terpisah, Ketua Komite Yayasan Al-Uswah Pamekasan Ilham Mauluddin mengaku tidak banyak tahu persoalan yang terjadi. Utamanya, terkait pemberhentian guru.
“Komite hanya menjembatani antara wali murid dan sekolah. Kalau permasalahan yang sedang ramai ini sudah masuk ke wilayah yang sangat internal sekali, saya juga sudah keliling ke beberapa guru dan wali murid dan ternyata pandangan mereka itu semuanya berbeda,” jelasnya.
Menurut Ilham, dibutuhkan sosok mediator untuk menengahi permasalahan yang melilit SDIT Al-Uswah. Baik dari Dinas terkait atau tokoh berpengaruh agar permasalahan yang terjadi segera menemukan titik temu.
Menurut Ilham, saat ini kegiatan di Yayasan Al-Uswah Pamekasan masih berjalan seperti biasa. Lembaga pendidikan tersebut fokus persiapan tahun ajaran baru.
“Kalau perihal ditutupnya sekolah sepertinya tidak, karena prosesnya lama. Apalagi, Al-Uswah ini setiap tahunnya punya calon guru untuk mengajar, sekarang sudah banyak (guru) yang baru, tentu kami berharap yang terbaik,” tukasnya. (enk/diend)