Bosda Madin Rp 7,39 M Ngendap, Kadisdikbud Pamekasan: Pencairan Tunggu Rekomendasi Gubernur

- Jurnalis

Kamis, 3 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAMEKASAN, klikmadura.id Para pengelola madrasah diniyah (madin) di Pamekasan harus pontang-panting mencari dana operasional. Sebab, bantuan dari pemerintah berupa dana operasional sekolah daerah (bosda) belum cair.

Bahkan, sisa anggaran sebesar Rp 7.395.375.000 tahun anggaran 2021 juga belum cair. Dana besar tersebut mengendap di kas daerah (kasda) Pemkab Pamekasan.

Sesuai data yang dihimpun Klik Madura, pagu anggaran bosda madin Pamekasan tahun anggaran 2021 mencapai Rp 8.874.450.000. Anggaran itu bersumber dari APBD Provinsi Jatim.

Bantuan tersebut dibagikan ke 1.321 madrasah diniyah wustha (MDT).Namun, seiring tahun anggaran berjalan, Pemkab Pamekasan hanya mampu menyalurkan satu kali dengan total anggaran Rp 1.749.075.000.

Baca juga :  SDI Al Munawwarah Pamekasan Mewisuda 115 Siswa, 61 Di Antaranya Penghafal Al-Quran

Sementara sisanya, masih mengendap di kasda hingga sekarang. Belum ada solusi taktis perihal pencairan sisa bosda madin tahun anggaran 2021 lalu itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Achmad Zaini membenarkan sisa bosda madin 2021 itu belum cair. Pencairan dana besar itu menunggu rekomendasi dari gubernur.

“Bosdamadin menunggu rekomendasi dari gubernur, belum ada informasi lanjutan,” kata Zaini.

Menurut dia, bosda madin yang belum cair hanya sisa anggaran 2021. Sementara, untuk anggaran 2022 sudah cair. Kemudian, anggaran tahun 2023 dalam proses pencairan.

Baca juga :  RSUD Smart Pamekasan Optimalkan Layanan Melalui Aplikasi Mobile JKN

“Hanya menunggu rekomendasi pencairan untuk tahun 2021, tahun 2022 sudah cair dan tahun 2023 dalam proses,” tukasnya. (diend)

Berita Terkait

Rekonstruksi Bongkar Fakta Baru, Istri ASN Sampang Resmi Jadi Tersangka Penganiayaan Kurir JNT
Capaian Imunisasi Campak di Pamekasan Masih Rendah, Dinkes Akui Banyak Kendala
SIHT Pamekasan Siap Beroperasi, Tunggu Restu Bupati
Kasus Campak di Pamekasan Makin Gawat, Angka Kematian Bertambah Jadi 7 Anak
Akhir September, 20 Pejabat Eselon II di Pamekasan Siap Diguncang Rotasi Besar-Besaran
Desa Palalang Mulai Digitalisasi, Mahasiswa Al-Amien Prenduan Luncurkan Layanan QR Code Mapping
Kasus Rumah Dihancurkan di Pamekasan Belum Terungkap, Korban Histeris Minta Polisi Segera Tahan Pelaku
BLT DBHCHT Pamekasan Belum Cair, Ribuan Buruh Rokok dan Tani Tembakau Menunggu

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 09:44 WIB

Rekonstruksi Bongkar Fakta Baru, Istri ASN Sampang Resmi Jadi Tersangka Penganiayaan Kurir JNT

Rabu, 24 September 2025 - 10:07 WIB

SIHT Pamekasan Siap Beroperasi, Tunggu Restu Bupati

Rabu, 24 September 2025 - 09:07 WIB

Kasus Campak di Pamekasan Makin Gawat, Angka Kematian Bertambah Jadi 7 Anak

Rabu, 24 September 2025 - 07:36 WIB

Akhir September, 20 Pejabat Eselon II di Pamekasan Siap Diguncang Rotasi Besar-Besaran

Selasa, 23 September 2025 - 09:18 WIB

Desa Palalang Mulai Digitalisasi, Mahasiswa Al-Amien Prenduan Luncurkan Layanan QR Code Mapping

Berita Terbaru

Kabid Informasi dan Pembinaan Aparatur BKPSDM Sampang, Hendro Sugiarto. (DOK. KLIKMADURA)

Sampang

BKPSDM Sampang Tegaskan Rekrutmen Nakes Sesuai Kebutuhan

Kamis, 25 Sep 2025 - 09:38 WIB