PAMEKASAN || KLIKMADURA – Lapangan karapan sapi Murtajih Pamekasan menjadi tempat penyelenggaraan event karapan sapi tingkat kabupaten. Meski begitu, beberapa fasilitas di lapangan tersebut masih tidak lengkap termasuk pagar tembok.
Ketua Paguyuban Karapan Sapi (Pakar Sakera) Kabupaten Pamekasan, Fahrurrozi, menyampaikan bahwa kondisi lapangan karapan sapi Murtajih cukup memprihatinkan. Sebab, pagar yang seharusnya permanen hingga kini hanya berupa gedeg bambu.
“Jadi, kami meminta dengan hormat kepada Bupati Pamekasan agar di tahun 2026 lapangan ini bisa dipagar,” tegasnya.
Setiap kali diajukan untuk menjadi lokasi event karapan sapi piala presiden, Pamekasan selalu gagal.
Hal itu karena tidak adanya pagar sehingga lapangan dianggap tidak layak ditempati event gubeng oleh pemerintah pusat maupun Pemprov Jatim.
Pria yang juga menjabat Kepala Desa Nyalabu Laok Pamekasan itu menegaskan, jika pemagaran lapangan karapan sapi Murtajih terlaksana pada 2026, maka peluang Pamekasan menjadi tuan rumah event gubeng 2028 terbuka.
Dengan begitu, kepercayaan masyarakat karapan sapi terhadap pemerintah daerah semakin kuat.
“Maka dengan itu kami sangat berharap hal ini bisa di-ACC,” ujarnya.
Bupati Pamekasan, Dr. KH. Kholilurrahman, S.H, M.Si, mengungkapkan sudah bertemu dengan Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon untuk membahas karapan sapi, sapi sonok, serta budaya Madura lainnya agar terus dijaga dan dilestarikan.
Namun, terkait pemagaran lapangan, ia meminta agar tidak terburu-buru karena kondisi anggaran.
“Insya Allah dalam waktu lima tahun kami janjikan, karena kalau kondisi seperti sekarang ini masih ada efisiensi anggaran yang daerah juga dituntut untuk mengerti situasi sekarang ini,” katanya.
Kiai Kholil menegaskan, meski begitu dapat dipastikan pada masa pemerintahannya pemagaran akan diusahakan. Kemungkinan waktu tercepat pelaksanaan pemagaran adalah dua tahun lagi.
“Barangkali bisa, semua akan kami usahakan. Yang terpenting saya secara pribadi sangat senang apabila bisa diakui menjadi bagian dari masyarakat ataupun komunitas karapan sapi atau sapi sonok di Pamekasan,” pungkasnya. (enk/nda)