Jemaah Haji Harus Jalan Kaki 20 Kilometer hingga Tak Kebagian Tempat, Pelayanan Pemerintah Dinilai Jauh dari Harapan

- Jurnalis

Kamis, 20 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MEKKAH || KLIKMADURA – Pelaksanaan haji tahun 2024 harus menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Indonesia. Sebab, banyak keluhan yang disampaikan para tamu Allah itu berkaitan dengan pelayanan hingga fasilitas.

Alyadi Mustofa, jemaah haji dari Madura mengatakan, pelayanan pemerintah terhadap jemaah haji kurang maksimal. Banyak kekurangan yang cenderung memberatkan.

Di antaranya, layanan transportasi yang kurang memadai. Akibatnya, jemaah harus menempuh jarak yang sangat jauh saat hendak melempar jumrah.

Sementara, kondisi cuaca sangat panas. Yakni, berada di kisaran 44 derajat. “Jemaah reguler bisa jadi jalan kaki 20 kilometer pulang pergi dari maktab ke jamarat,” katanya.

Baca juga :  Seluruh Rangkaian Ibadah Haji Selesai, Jamaah KBIHU Nurul Hikmah Lanjut Laksanakan Umrah dan Ziarah  

Akibatnya, saat pelaksanaan rangkaian Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), para jemaah banyak menyampaikan keluhan.

Para jemaah haji asal Indonesia beristirahat di luar tenda lantaran tidak kebagian tempat.

“Banyak jemaah yang pingsan, bahkan ada yang meninggal karena jarak tempuhnya sangat jauh dan panas luar biasa,” katanya.

Kemudian, kondisi maktab memperihatinkan. Bahkan, jumlahnya lebih sedikit dibanding kebutuhan jemaah.

Akibatnya, banyak jemaah yang keteteran tidak kebagian tempat sehingga tidak bisa beristirahat dengan nyaman dan tenang.

Alyadi berharap, pelayanan haji dari Pemerintah Indonesia diperbaiki. Sebab, ibadah tersebut merupakan ibadah yang menyita kekuatan fisik sehingga fasilitas pendukung harus memadai.

Baca juga :  Innalillah, Ternyata Ada Warga Madura Jadi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

“Kasihan para jemaah, khususnya yang berangkat melalui jalur reguler. Apalagi, di antara mereka banyak yang masuk kategori lanjut usia,” terang pria yang juga Ketua Komisi B DPRD Jatim itu.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar terjun langsung ke tanah suci melihat pelaksanaan haji. Hasilnya, dia menyebut pelayanan haji 2024 banyak masalah.

Pria yang diberi amanah sebagai Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji 2024 itu meminta agar pelayanan haji diperbaiki secara total agar tidak terulang kembali.

“Kesimpulan saya harus ada revolusi penyelenggaraan haji, diniatkan dari awal, perbaikan total,” kata Cak Imin kepada wartawan di Makkah, Selasa (18/6/2024) seperti dikutip dari detik.com. (diend)

Baca juga :  SKK Migas Jabanusa - KKKS se-Jabanusa Gelar Lokakarya Media III, Angkat Tema Sinergi Menuju Ketahanan Energi Nasional

Berita Terkait

Cak Munir, Putra Terbaik Sumenep Siap Bertarung di Kongres PWI Pusat
Willy Aditya Konsisten Perjuangkan Pengesahan RUU Perlindungan PRT
Akhmad Ma’ruf Bertekad Jadikan Madura Kawasan Industri Ramah dan Humanis
Anggaran Pokir DPRD Pamekasan Tembus Rp 55 Miliar, Jadi Atensi KPK
Undang Bupati Fauzi Wongsojudo, KPK Soroti Usulan Pokir DPRD Sumenep Senilai Rp 74 Miliar
Dilantik Jadi Rektor UIN Madura, Dr. H. Syaiful Hadi Fokus Penguatan Internal dan Integrasi Keilmuan Berbasis Nilai Lokal
Komitmen Lestarikan Bahasa Madura, Bupati Pamekasan Terima Penghargaan FTBIN Kemendikdasmen
Mega Korupsi BSPS Sumenep, Kementerian PKP Ungkap Peran Kades hingga Kongkalikong Pemilik Toko

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 12:05 WIB

Cak Munir, Putra Terbaik Sumenep Siap Bertarung di Kongres PWI Pusat

Selasa, 29 Juli 2025 - 07:34 WIB

Willy Aditya Konsisten Perjuangkan Pengesahan RUU Perlindungan PRT

Sabtu, 26 Juli 2025 - 06:30 WIB

Akhmad Ma’ruf Bertekad Jadikan Madura Kawasan Industri Ramah dan Humanis

Kamis, 17 Juli 2025 - 12:10 WIB

Anggaran Pokir DPRD Pamekasan Tembus Rp 55 Miliar, Jadi Atensi KPK

Rabu, 16 Juli 2025 - 15:28 WIB

Undang Bupati Fauzi Wongsojudo, KPK Soroti Usulan Pokir DPRD Sumenep Senilai Rp 74 Miliar

Berita Terbaru

SANTAI: Nelayan Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan menarik jaring di atas kapal. (LAILIYATUN NURIYAH/KLIK MADURA).

Pamekasan

Hibah Alat Tangkap Perikanan Rp 1,2 Miliar Belum Terealisasi

Senin, 4 Agu 2025 - 08:26 WIB