KUALA LUMPUR || KLIKMADURA – Puluhan warga asal Kangean yang bekerja di Malaysia menggelar pertemuan akbar di Cyber Jaya, Selangor, Minggu 12 Oktober 2025.
Dalam pertemuan tersebut, mereka menegaskan sikap menolak rencana eksplorasi migas di perairan Kangean, Kabupaten Sumenep.
Pertemuan yang diinisiasi oleh Perkumpulan Masyarakat Kangean Luar Negeri dan Kepala Kerja Malaysia (P3KM) itu dihadiri berbagai elemen masyarakat.
Termasuk, tokoh Kangean di Malaysia, perwakilan dari Singapura dan Brunei Darussalam, organisasi masyarakat sipil, serta para pekerja asal Kangean yang tersebar di Malaysia Timur dan Barat.
Tokoh masyarakat asal Desa Angakatan, Mohammad Saini, bersama tokoh muda Desa Duko yang akrab disapa Bang Ray, menegaskan bahwa masyarakat Kangean tidak ingin menjadi korban eksploitasi korporasi migas. Keduanya yang dikenal sebagai kepala kerja di Sarawak menolak keras rencana tersebut.
“Kami tidak ingin laut kami menjadi tempat pembuangan limbah migas. Kami ingin kehidupan yang terjamin, bukan kekayaan alam yang dieksploitasi,” tegas Bang Ray di hadapan peserta pertemuan.
Penolakan juga disuarakan oleh Askuri, tokoh olahraga sekaligus pendiri Persidola FC, serta Hamsani, pelestari budaya dan penggagas Lomba Kerbau Kangean.
Mereka menilai pemerintah harus lebih mendengar suara rakyat daripada kepentingan perusahaan.
“Pertemuan ini adalah bentuk kesadaran kolektif warga Kangean di perantauan. Kami ingin pemerintah membatalkan rencana eksplorasi migas dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat lokal,” ujar Askuri.
Para peserta menyatakan akan terus melakukan aksi moral, kampanye publik, dan diplomasi sosial untuk menolak eksplorasi migas di tanah kelahiran mereka.
Mereka berharap pertemuan akbar ini menjadi momentum memperkuat solidaritas warga Kangean di berbagai negara.
Mereka juga berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian lingkungan laut dan sumber daya alam Kangean agar tetap menjadi warisan bagi generasi mendatang. (nda)