Marak Kasus Perundungan, Kadisdikbud Pamekasan Minta Guru Lakukan Pengawasan Ekstra

- Jurnalis

Jumat, 29 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAMEKASAN, KLIKMADURA – Kasus perundungan terhadap siswa marak terjadi di berbagai daerah. Kondisi tersebut mengundang rasa prihatin Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Akhmad Zaini.

Demi memastikan tidak ada kasus serupa di Pamekasan, Zaini meminta guru melakukan pengawasan ekstra. Pendampingan terhadap siswa harus dilaksanakan secara maksimal.

Zaini juga meminta semua elemen, khususnya guru, kepala sekolah dan pengawas turun ke lapangan dan melakukan monitoring dengan baik. Dengan demikian, perundungan tidak terjadi di Bumi Gerbang Salam.

”Bisa jadi paparan gadget yang luar biasa membuat anak anak kita meniru apa yang dilakukan siswa lainnya di berbagai daerah. Ini yang harus diwaspadai,” kata Zaini.

Baca juga :  Meski PP Belum Turun, DPRD Pamekasan Mulai Bahas Regulasi Tata Cara Pilkades

Mantan Kepala Perpustakaan Daerah itu menyampaikan, jika semua pendidik turun dan ikut mengawasi keberlangsungan proses belajar mengejar, maka sangat mungkin tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

”Guru tidak hanya memastikan proses pembelajaran berjalan dengan baik. Tapi, juga memantau bagaimana keseharian anak di sekolah. Apabila ada yang bermasalah bisa langsung diidentifikasi dengan mendiskusikan bersama orang tua,” tegas Zaini.

Sementara itu, Zainal Fatah Koordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan (Korwilcambidikbud) Kecamatan Pakong mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah preventif untuk mewaspadai adanya perundungan di sekolah. Salah satunya, menerapkan program berbasis agama.

Baca juga :  Peringati HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Pj Bupati Pamekasan Ajak Semua Elemen Masyarakat Bergerak Maju

”Kami tidak hanya bertanggung jawab untuk menjadikan anak pintar, tapi juga bisa membangun akhlak yang baik melalui kegiatan-kegiatan positif seperti ngaji Jumat. Harapannya, kegiatan ini bisa berdampak positif bagi siswa,” ujarnya.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat selama Januari-Juli 2023 telah terjadi 16 kasus perundungan di satuan pendidikan. Empat di antaranya bahkan terjadi saat tahun ajaran sekolah 2023/2024 yang baru saja dimulai pada medio Juli 2023.

Dari 16 kasus perundungan pada satuan pendidikan mayoritas terjadi pada tingkat sekolah dasar (25 persen), sekolah menengah pertama (25 persen), dan sekolah menengah atas (18,75 persen), dan sekolah menengah kejuruan (18,75 persen). (diend)

Baca juga :  Dapat Hibah Tanah, Polda Jatim Pastikan Bangun Kompi Brimob Di Sampang

Berita Terkait

28 Pesantren di Pamekasan Ajukan Dana Inkubasi Rp 50 Juta
Meski Berdamai, Guru SMAN 1 Pamekasan yang Pukul Siswa Tetap Disanksi
Melawan, Residivis Curanmor di Pamekasan Ditembak!
Para Kades Kompak, PKDI Pamekasan Siap Bawa Gelar Juara di Ajang PKDI Cup Jatim 2025
Pemkab Pamekasan Tunggak Iuran Wajib PNS untuk BPJS Kesehatan Rp 7,7 Miliar
Dua Kali Menelan Korban Jiwa, Waduk Klompang Timur Jadi Perhatian Bupati Pamekasan
Dualisme Organisasi Kepala Desa, Aktivis Kritik Sikap Bupati Pamekasan
Pengurus PERKASA Pamekasan Dilantik, Kades Satu Kecamatan Kompak Absen

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 10:29 WIB

28 Pesantren di Pamekasan Ajukan Dana Inkubasi Rp 50 Juta

Jumat, 1 Agustus 2025 - 12:24 WIB

Melawan, Residivis Curanmor di Pamekasan Ditembak!

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:28 WIB

Para Kades Kompak, PKDI Pamekasan Siap Bawa Gelar Juara di Ajang PKDI Cup Jatim 2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 07:25 WIB

Pemkab Pamekasan Tunggak Iuran Wajib PNS untuk BPJS Kesehatan Rp 7,7 Miliar

Kamis, 31 Juli 2025 - 05:55 WIB

Dua Kali Menelan Korban Jiwa, Waduk Klompang Timur Jadi Perhatian Bupati Pamekasan

Berita Terbaru

Warga berada di halaman Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan. (MOH. IQBALUL KHAVEI MZ / KLIKMADURA)

Pamekasan

28 Pesantren di Pamekasan Ajukan Dana Inkubasi Rp 50 Juta

Sabtu, 2 Agu 2025 - 10:29 WIB