Menagih “Hutang” Presiden Prabowo Subianto

- Jurnalis

Selasa, 28 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Prengki Wirananda, Pemred Klik Madura

ARI ini, tepat 100 hari kerja sejak dilantiknya Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka pada 28 Oktober 2024 lalu. Banyak gebrakan yang telah dilakukan.

Penangkapan tersangka korupsi di mana-mana. Reformasi birokrasi hingga janji politik yang mulai terealisasi satu persatu. Makan bergizi gratis (MBG) adalah satu dari sekian banyak program utama yang telah nyata dirasakan manfaatnya.

Seluruh komponen negara serampak seirama menyukseskan Asta-Cita presiden. TNI-Polri, juga terlibat aktif merealisasikan program yang dicanangkan mantan Panglima Kostrad itu.

Awal kepemimpinan Prabowo-Gibran memberikan kesan positif di hati rakyat. Janji-janji politik yang terucap semasa kampanye perlahan menjelma program dan aksi nyata.

Ya. Janji adalah harapan yang harus ditepati. Bahkan, orang muslim mengenal janji sebagai bagian dari hutang yang harus dibayar lunas. Jika ingkar, maka orang itu bisa dikategorikan sebagai golongan orang-orang munafik.

Baca juga :  Komplotan Pencopet Ulung

Seperti janji Prabowo kepada masyarakat Madura, harus ditepati. Hubungan emosional Prabowo Subianto dengan masyarakat Madura sangat erat. Tanah garam adalah tanah kemenangan bagi Prabowo di setiap perhelatan politik.

Sejak nyapres untuk kali pertama pada Pemilu 2014 lalu, Madura menjadi basis kemenangan. Pendukungnya dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga para ulama. Mulai dari emak-emak hingga abang becak.

Entah sudah ada berapa janji yang disemai Prabowo untuk warga Madura. Tapi, dari berbagai janji yang pernah diucap, satu janji yang sampai saat ini masih terus diingat.

Baca juga :  Pembangunan Mako Polres Pamekasan Dimulai, Irwasda Polda Jatim: Kantor Ini Milik Masyarakat

Saat Pilpres 2014 lalu, Prabowo yang kala itu bertemu para alim ulama berjanji akan menjadikan Madura sebagai provinsi; jika terpilih. Namun, kala itu Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa kalah.

Jokowi – JK terpilih menjadi presiden. Kekalahan Prabowo tidak membuat semangat perjuangan rakyat Madura goyah. Janji menjadikan Madura provinsi bukan sekadar membekas, tapi menjadi secercah harapan dan ghirah perjuangan.

Pada Pilpres 2019, Prabowo kembali maju. Dia berpasangan dengan Sandiaga Salahudin Uno. Madura pun masih sama, menjadi kandang kemenangan bagi pasangan yang mengusung tagline Indonesia Menang itu.

Namun, takdir berkata lain. Prabowo kembali gagal. Janji menjadikan Madura sebagai provinsi pun belum bisa terwujud. Tapi, lagi-lagi Madura tetap berpegang teguh pada komitmen awal; mendukung Prabowo menjadi Presiden RI.

Baca juga :  Belajar Terukur dari Mas Ipin

Terbukti, dukungan saat Pilpres 2024 semakin all-out. Pasangan Prabowo-Gibran menang telak. Kursi presiden akhirnya berhasil direbut oleh Sang Jenderal.

Saat kemenangan sudah di tangan, memori ingatan warga Madura secara otomatis kembali pada 2014 silam, saat Prabowo menjajikan kado manis; Madura provinsi. Janji adalah hutang, dan hutang wajib dibayar, kira-kira begitu!.

Spirit perjuangan menjadikan Madura sebagai provinsi kembali menggelora. Simpul-simpul tokoh mulai angkat bicara. Sudah saatnya, menagih hutang janji sang kepala Negara, mewujudkan mimpi provinsi Madura. (*)

 

—–

Penulis juga aktif sebagai anggota Panitia Nasional Persiapan Pembentukan Provinsi Madura (PNP3M) dan Pengurus PW Ansor Jatim Periode 2024-2028.

Berita Terkait

Belajar Terukur dari Mas Ipin
Madura Butuh Provinsi, Bukan Badan Otorita
Menunggu Sikap Kesatria PDI Perjuangan
JC Swasta
Runtuhnya Pilar Demokrasi di Kota Keris
Perang Para Begawan
Di Balik Kejujuran Mas Hambali
Menerka Suasana Kebatinan Pak Dahlan Iskan

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 05:52 WIB

Belajar Terukur dari Mas Ipin

Sabtu, 13 September 2025 - 05:41 WIB

Madura Butuh Provinsi, Bukan Badan Otorita

Selasa, 2 September 2025 - 07:57 WIB

Menunggu Sikap Kesatria PDI Perjuangan

Senin, 11 Agustus 2025 - 07:52 WIB

JC Swasta

Kamis, 7 Agustus 2025 - 03:53 WIB

Runtuhnya Pilar Demokrasi di Kota Keris

Berita Terbaru