Selain Reaktivasi Rel Kereta Api, Akademisi UTM Ini Tawarkan Solusi Lain

- Jurnalis

Sabtu, 13 Mei 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANGKALAN, klikmadura.id – Rencana reaktivasi rel kereta api di Madura mendapat tanggapan dari berbagai kalangan. Mulai dari politisi hingga akademisi menyampaikan pandangannya.

Wakil Dekan 3 Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Dr. Agus Romadhon mengatakan, reaktivasi rel kereta api memang berdampak positif. Khususnya, bagi pengembangan industri di Madura.

Sebab, dengan adanya transportasi massal tersebut, laju transportasi semakin cepat. Pasokan bahan pangan dan sandang juga akan semakin optimal. Kemudian, dari akan bermunculan industri besar di pulau garam.

Tetapi, reaktivasi rel kereta api bukan satu-satunya solusi untuk mempercepat laju transportasi. Jika ditelaah persoalan yang terjadi di lapangan, kemacetan tidak hanya terjadi pada saat jadwal pasar.

Baca juga :  Ini Tampang M, Pria yang Tega Membunuh dan Membakar Kekasihnya Lantaran Hamil

Tetapi, pada hari biasa juga kerap macet. Salah satu pemicunya adalah volume kendaraan meningkat. Sementara, luas ruas jalan di berbagai titik terbilang sempit.

Dengan demikian, solusinya adalah peningkatan akses jalan seperti pelebaran. Kemudian, perbaikan jalan rusak. “Peningkatan akses jalan tidak membutuhkan biaya besar seperti biaya rekativasi rel kereta ap,” katanya.

Menurut Agus, reaktivasi rel kereta api memiliki hambatan cukup tinggi. Di antaranya, persoalan sosial di tengah masyarakat.

Tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) dulu dilintasi rel kereta api banyak dimanfaatkan masyarakat. Sebagian ada yang dibangun toko, bahkan ada yang dibangun rumah.

Baca juga :  Akademisi UTM Sebut Reaktivasi Kereta Api Tumbuhkan Ekonomi

“Kalau rel kereta api direaktivasi, bangunan berupa toko maupun rumah akan digusur, masyarakat akan menolak keras penggusuran tersebut,” tukasnya. (taufiq/diend)

Berita Terkait

Penanganan Kasus Kepala Bayi Terputus di Puskesmas Modung Lamban, Kuasa Hukum Korban Soroti Kinerja Polres Bangkalan
Ulama, Umara hingga Guru Besar Bertekad Wujudkan Madura Provinsi
BASSRA Kumpulkan Bupati, Ketua Dewan, Rektor hingga Guru Besar Bahas Madura Provinsi
Mengenal Prengki Wirananda, Magister Sains UTM yang Konsisten Angkat Isu Sumber Daya Alam Madura
Di Tengah Keterbatasan Ruang Kelas, TK PGRI 1 Lomaer Bertekad Lahirkan Generasi Berkualitas
Beredar Foto Bupati Bangkalan Lukman Hakim Pakai Baju Doreng Retreat, Membangkang Megawati?
Selamat! Pemred Klik Madura Resmi Bergelar Magister Sains, Lulus 3 Semester dengan Predikat Cumlaude
Buka Wawasan Siswa Kelas Akhir, Formaba Gandeng Fisib UTM Gelar Seminar Pendidikan Nasional

Berita Terkait

Selasa, 3 Juni 2025 - 09:02 WIB

Penanganan Kasus Kepala Bayi Terputus di Puskesmas Modung Lamban, Kuasa Hukum Korban Soroti Kinerja Polres Bangkalan

Sabtu, 24 Mei 2025 - 16:02 WIB

Ulama, Umara hingga Guru Besar Bertekad Wujudkan Madura Provinsi

Jumat, 23 Mei 2025 - 08:22 WIB

BASSRA Kumpulkan Bupati, Ketua Dewan, Rektor hingga Guru Besar Bahas Madura Provinsi

Rabu, 16 April 2025 - 04:10 WIB

Mengenal Prengki Wirananda, Magister Sains UTM yang Konsisten Angkat Isu Sumber Daya Alam Madura

Senin, 24 Februari 2025 - 01:38 WIB

Di Tengah Keterbatasan Ruang Kelas, TK PGRI 1 Lomaer Bertekad Lahirkan Generasi Berkualitas

Berita Terbaru

Warga berada di halaman Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan. (MOH. IQBALUL KHAVEI MZ / KLIKMADURA)

Pamekasan

28 Pesantren di Pamekasan Ajukan Dana Inkubasi Rp 50 Juta

Sabtu, 2 Agu 2025 - 10:29 WIB