Scroll untuk baca artikel
Example 982x1280
Sastra

Yasir Batlimus Jelajah Nusantara dengan Jalan Kaki: Susuri Keindahan Alam Indonesia, Temukan Makna Hidup yang Sesungguhnya

×

Yasir Batlimus Jelajah Nusantara dengan Jalan Kaki: Susuri Keindahan Alam Indonesia, Temukan Makna Hidup yang Sesungguhnya

Sebarkan artikel ini
Yasir Batlimus, pria asal Aceh tiba di Jalan Segara, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur dengan berjalan kaki.

PAMEKASAN || KLIKMADURA – Yasir Batlimus, seorang pria asal Banda Aceh, telah menempuh perjalanan luar biasa selama dua tahun setengah. Ia berjalan kaki melintasi 25 provinsi di Indonesia dengan tujuan menjelajahi keindahan nusantara dan mendalami kearifan lokal.

Kini, dia tiba di Madura. Tepatnya di Kabupaten Pamekasan. Yasir berbagi cerita tentang perjalanannya yang penuh makna dan pengalaman hidup. Dalam eksplorasinya, ia tidak hanya mengunjungi destinasi wisata, tetapi juga tempat-tempat spiritual dan kebudayaan.

“Perjalanan ini sudah hampir dua setengah tahun, dan saya telah melewati 25 provinsi. Saya ingin mengenal masyarakat luas dengan mengunjungi tempat-tempat di mana saya bisa memperoleh pengetahuan baru,” ujar pria bertato itu.

Baca juga :  Bertolak Dari Arsip Sehari-hari

Sudah tiga hari Yasir berada di Pamekasan. Sebelumnya, dia singgah di Sumenep setelah melanjutkan perjalanan dari Ibu Kota Nusantara (IKN) usai menyaksikan perayaan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus lalu.

“Perjalanan selanjutnya saya ke Kabupaten Sampang dan Kabupaten Bangkalan kemudian dilanjut ke Sulawesi,” ucapnya.

Perjalanan yang menantang itu dilalui dengan penuh perjuangan. Yasir harus berjualan tisu di berbagai tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Kadang juga dikasih orang untuk melanjutkan perjalanan mengeksplor keindahan Indonesia,” katanya.

Pria berusia 47 tahun itu memiliki motivasi yang sangat kuat untuk mengelilingi Indonesia. Dia berkeinginan mempraktikkan teori-teori hidup yang ia pelajari. Baginya, segala sesuatu yang belum pernah dicoba haruslah dicoba agar dapat memahami maknanya.

Baca juga :  Bertolak Dari Arsip Sehari-hari

“Saya ingin merasakan bahwa alam mencukupi manusia, tetapi manusia yang sering kali merasa tidak cukup dengan alam. Baik dari makan, pakaian, dan lainnya,” ujarnya.

Pengalaman selama perjalanan juga membawa Yasir pada pemahaman mendalam tentang makna hidup sebagai makhluk sosial.

“Selama dua tahun setengah ini, saya sering merasa berada di alam yang hampa dan tidak mengenal siapa pun. Di situlah saya menemukan makna hidup yang sesungguhnya. Kalau kita tidak dikenal orang, maka kita yang harus mengenal mereka,” tandasnya. (ibl/diend)